Tak Sabar Kick Off Liga 2, Ambisi Matheus Souza Antarkan PSMS ke Liga 1
- Dok PSMS
Soal komunikasi dengan pemain lain termasuk Kim yang hanya sedikit bisa bicara bahasa Inggris, dirinya mengaku tak masalah. Menurutnya, di tengah teknologi yang berkembang pesat saat ini, ponsel pintar menjadi solusi untuk bisa berkomunikasi lebih baik.
"Tak ada masalah jika tak bisa bahasa Inggris. Sekarang banyak teknologi, tinggal taruh di terjemahan google. Mereka (pemain lokal) juga mengajari beberapa kata dalam bahasa Indonesia seperti terima kasih, kiri, kanan. Aku rasa tinggal lebih lama di sini aku akan bisa bahasa Indonesia," ucapnya.
Pemain kelahiran Duque de Caxia (Rio de Janeiro), Brasil, 2 Agustus 1995 itu mengaku telah mengetahui atmosfer Liga Indonesia sebelum memutuskan bergabung dengan PSMS Medan. Adalah striker Persebaya Surabaya yang juga asal Brasil, Paulo Victor yang memberitahu dia soal sepakbola Indonesia. Matheus Souza dan Paulo Victor pernah sama-sama bermain di Liga Kamboja.
"Aku punya beberapa teman, pemain yang main di Liga 1. Paolo Victor, striker Persebaya, kami main bersama di Liga Kamboja, kami sering memperbincangkan soal Liga Indonesia," tuturnya.
Atmosfer dukungan suporter dan gegap gempita liga Indonesia menjadi salah satu hal yang dinantikan penyerang berpostur 178 Cm itu. Dengan skuat yang ada, dia optimistis mampu membawa PSMS Medan berprestasi musim ini.
"Aku nonton pertandingannya (Liga Indonesia) aku bisa rasakan atmosfer. Aku tak sabar menunggu Liga 2 dimulai. Bersama dengan tim ini aku rasa kami bisa membuat sejarah, dan kami harap bisa naik ke Liga 1," ujarnya.
Saat ditanya soal target mencetak gol di PSMS Medan, Matheus Souza mengaku lebih mementingkan kemenangan tim ketimbang jumlah gol yang bisa dia lesakkan. Kendati demikian, pria yang mengaku lebih suka disapa Souza itu berharap bisa menjadi salah satu mesin gol PSMS Medan musim ini.