Pesan Warga Lumban Datu Porsea ke Edy Rahmayadi: Pimpin Kami untuk Kali Kedua

Bacalon Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menemui warga Desa Lumban Datu Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

Ditambahkan Maya Donita, Sumut di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi selama 2018-2023, telah dirasakan masyarakat manfaatnya. Sebab ada keseriusan dalam membangun di semua sektor. "Tentu belumlah tuntas, karena itulah perlu bapak lagi yang pimpin ini," tambahnya.

Raih Suara Terbanyak, Golkar dan PDIP 'Duduki' Kursi Ketua dan Wakil Ketua DPRD Sumut Sementara

Sementara itu Edy Rahmayadi menyampaikan rasa terima kasih kepada warga yang menunggu dan bahkan menyambutnya dengan meriah. "Mauliate godang amang inang," katanya.

Ia mengapresiasi kebersamaan warga di Desa Lumban Datu. Menurutnya persatuan warga di sana, menjadi rolmodel betapa hebatnya sebuah kebersamaan dalam mendukung program pembangunan. Edy Rahmayadi yang juga mantan Pangkostrad itu memaparkan singkat tentang garis besar pembangunan dalam visi misinya lima tahun ke depan, yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, perekonomian dan pariwisata.

Target Tim Drumband Sumut Tercapai Boyong 7 Medali Emas Sekaligus di PON 2024

"Dan saya melihat pendidikan ini harus kita tingkatkan, karena seperti lagu penyambutan tadi, anakhonhi do hamoraon di ahu (anakkulah menjadi kekayaan bagiku), harus kita wujudkan, tentu dengan mendorong pendidikan anak-anak kita," ujarnya.

Hal yang juga mendesak adalah kesehatan, dimana sektor ini harus disiagakan dalam pelayanan kebutuhan kesehatan masyarakat. Begitu juga terhadap pengembangan pertanian dan pariwisata. Kemudian infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi, harus dikuatkan untuk mendorong peningkatan dan pemasaran hasil pertanian sehingga menambah pendapatan warga.

Lari Trail Eksebisi di PON 2024, Sumut Bersaing dengan DKI dan Sulsel

"Ini yang bisa sampaikan, saudara-saudaraku marilah kita terus bersama-sama membangun demokrasi ini, jangan pernah tergoda dengan iming-iming maupun cara-cara lainnya yang menciderai demokrasi," pungkas Edy Rahmayadi.