Tak Didukung Peralatan Standar, Panjat Tebing Sumut Turunkan Target PON 2024
- Istimewa/MEDAN VIVA
FPTI Sumut juga membutuhkan dan tidak punya peralatan penting lainnya auto belay (alat pengaman otomatis) sehingga saat ini hanya berlatih hanya memakai alat pengaman tali. Masalah kekurangan peralatan ini sebenarnya sudah disampaikan kepada pihak yang berwenang, termasuk ke Gubsu.
"Sudah ada dua tahun lah kita minta bantuan kekurangan peralatan ini, proposal sudah juga sudah diajukan, tapi sampai sekarang belum ada terpenuhi," ujar Yerzy AR.
Diakui, atlet nomor speed mix classic yang jadi target, belum mengukir prestasi nasional. Namun, FPTI Sumut berani menargetkan nomor ini, karena perkembangan atletnya selama di Pelatda dinilai menjanjikan.
“Kalau prestasi mereka pada event nasional, memang belum ada. Namun, kami yakin dengan kemajuan mereka tunjukkan di Pelatda,” ujar pelatih panjat tebing Sumut, Hendra.
Hendra sebagai pelatih panjat tebing menyebutkan satu emas lain yang sempat jadi target mereka di PON 2024 dari dari nomor Speed WR.
"Namun kendalanya karena tidak biasa berlatih dengan timer yang memenuhi standar atlet kita sulit beradaptasi dan sering foul saat bertanding di kejuaraan yang berlevel nasional, ya akhirnya kita hanya menargetkan emas dari speed mix classic," kata Hendra yang sebenarnya masih berstatus atlet panjat tebing Kaltim, namun kini kembali ke Sumut karena terpanggil untuk menangani tim Pelatda Sumut.
“Saya sebenarnya masih berstatus atlet Kaltim, namun terpanggil untuk membela nama baik daerah sendiri, maka saya memutuskan kembali ke Sumut sebagai pelatih, padahal saya sebenarnya masih berstatus atlet Kaltim,” ungkapnya.