Pembakaran Rumah Wartawan di Karo, Edy Rahmayadi : Sangat Keji, Tidak Berperikemanusiaan

Kondisi kebakaran rumah wartawan di Karo yang hangus terbakar.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Tokoh masyarakat Sumut, Edy Rahmayadi memberikan apresiasi kepada Polda Sumut, berhasil mengungkap dan menangkap tiga pelaku pembakaran rumah wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu (30) di Kabupaten Karo.

Alasan PDIP Mengusung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut, Yasonna: Pengalamannya Mumpuni

"Kinerja Polda Sumut dan jajaran patut kita apresiasi yang telah mengungkap kasus pembakaran rumah wartawan ini," sebut Edy Rahmayadi kepada wartawan, di Kota Medan, Jumat 12 Juli 2024.

Dua tersangka terlebih dahulu ditangkap, yakni RAS (37) dan YST alias Selawang (36). Mereka sebagai eksekutor pembakaran rumah menewaskan 4 orang. Terakhir, polisi menangkap B alias Bulang sebagai penyuruh dua eksekutor tersebut.

Pungli PPPK 2023, Polda Sumut Tetapkan Kepala BKD dan Kadisdik Langkat Jadi Tersangka

Pembakaran kebakaran di rumah korban, yang beralamat di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, pada Kamis dini hari, 27 Juni 2024, sekitar pukul 03.30 WIB. 

Pembakaran rumah korban dengan menewaskan Sempurna Pasaribu, juga merenggut nyawa, istrinya Efprida Br Ginting (48), anaknya, Sudiinveseti Pasaribu (12) dan cucunya, Loin Situngkir (3).

Pesan Warga Lumban Datu Porsea ke Edy Rahmayadi: Pimpin Kami untuk Kali Kedua

Dua pelaku pembakaran rumah wartawan di Kabupaten Karo.

Photo :
  • Dok Polda Sumut

Mantan Pangkostrad itu, mendukung sepenuhnya Polda Sumut menuntaskan kasus tersebut. Sebab atas nama apapun, tidak dibenarkan melakukan pembunuhan. Seharusnya pendekatan dialog lebih dikedepankan dalam setiap permasalahan.

"Ini sangat keji, tidak berperikemanusiaan. Kita dorong Polda Sumut terus bersemangat mengusut tuntas kasus ini hingga kemudian nantinya ada hukuman setimpal bagi terduga pelaku sesuai ketentuan," jelas Edy Rahmayadi.

Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu,  mengajak masyarakat mendukung kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut. Misalnya jika mengetahui informasi menyangkut kasus ini, diharapkan turut memberi tahu kepolisian demi terwujudnya kebenaran dan keadilan.

Kepada keluarga duka, Edy Rahmayadi mengimbau tabah dan menyerahkan penderitaan ini kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. 

"Berdoa lah selalu kepada Tuhan, karena dibalik kesusahan umatNya, Tuhan pasti hadir menolong," ucap mantan Ketua Umum PSSI itu.

Gubernur Sumut ke-18, Edy Rahmayadi.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

Selain itu, Edy Rahmayadi juga mengapresiasi kinerja Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara terdiri dari lembaga profesi jurnalis, yakni AJI Medan, IJTI Sumut, PFI Medan dan FJPI, yang sebelumnya ikut berjuang mengungkap kasus ini dengan menemukan adanya kejanggalan terkait kebakaran rumah Sempurna Pasaribu tersebut.

Edy Rahmayadi mengaku prihatin atas kasus ini. Terlepas dari ada tidaknya kesalahan Sempurna Pasaribu sebagai wartawan dalam menjalankan tugasnya, namun sangat ia sesalkan berujung pada pembunuhan.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan ini, mengatakan kerja jurnalistik wartawan, harus didukung untuk memproduksi informasi yang penting, mendidik dan mencerahkan, bahkan menghibur masyarakat.

Edy Rahmayadi mengatakan sejak berdinas sebagai prajurit TNI AD hingga bertugas menjabat sebagai Gubernur Sumut hingga saat ini, tidak lepas aktivitas sehari-harinya, jadi sorotan awak media.

"Apakah itu berita baik, berita buruk, yang merugikan saya misalnya, ya itulah dinamisnya kerja jurnalistik. Tapi saya akui, ada hubungan emosional dengan teman-teman wartawan," jelas Edy Rahmayadi.