Pencopotan Bendera PDIP, Ketua DPRD Sumut: Bupati Dairi Pengkhianat Itu
- Tangkapan layar/VIVA Medan
Baskami menceritakan bahwa Eddy Keleng Ate Berutu, maju di Pilkada Dairi 2018, lalu diusung partai PDI Perjuangan dan sejumlah partai politik lainnya. Tapi, Ketua DPRD Sumut itu, menilai Bupati Dairi kacang lupa kulitnya.
"(Bupati Dairi) Pengkhianat itu, yang mengusung dia pertama adalah PDI Perjuangan, coba tanya beliau siapa yang pertama menangkan dia, PDI Perjuangan. Tuhan akan marah sama dia itu, jangan begitulah, itu tidak benar itu," ucap Baskami.
Baskami sebagai kader PDIP pencopotan atribut itu, sangat pelecehan bagi pihak DPIP, dan dia minta Bawaslu harus bertindak, jangan hal dibiar-biarkan begitu saja.
"Kita mau Pemilu damai, jangan kita mancing-mancing kerusuhan, ASN Harus netral, TNI/Polri harus netral berkali-kali sudah kita sampaikan," jelas Baskami.
Baskami mengingatkan Bupati Dairi, bahwa Kabupaten Dairi milik semua rakyat. Jangan membuat kegaduhan saat Pemilu 2024 ini. Dengan menuding memerintahkan Satpol PP Kabupaten Dairi mencopoti bendera PDIP.
"Lalu, Dairi itu bukan Bupati yang punya, semua rakyat yang punya, tidak ada hak Bupati memerintahkan aparatnya mencabut bendera PDIP," tutur Baskami.
Baskami mengatakan pancopotan bendera ini, sudah dilaporkan ke DPP PDI Perjuangan, TPN Ganjar-Mahfud dan termasuk DPC PDI Perjuangan Kabupaten Dairi sudah membuat laporan ke Bawaslu Dairi.