Peluncuran Buku Islamophobia Musuh Peradaban

Peluncuran buku Islamphobia.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

VIVA Medan - Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi mengapresiasi peluncuran buku 'Islamophobia Musuh Peradaban' yang diselenggarakan oleh Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Medan, di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Rabu 19 Juli 2023.

Ini Kata Bobby Nasution Soal Wacana PDIP Usung Ahok dan Bakal Jadi Lawan di Pilgub Sumut

Dengan adanya buku tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pengaruh negatif dari Islamophobia, yang dapat menghancurkan peradaban bangsa Indonesia. Islamophobia juga merupakan upaya pihak-pihak yang ingin memecah belah persatuan bangsa Indonesia dan kembali menguasai bangsa ini.

"Saya apresiasi, dengan terbitnya buku Islamophobia Musuh Peradaban ini. Kita harapkan buku ini dapat memberikan pengetahuan pada masyarakat akan bahaya dari upaya memecah persatuan di Indonesia," ucap Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sumut Ismail P Sinaga yang mewakili Gubernur Sumut.

Tak Bisa Usung Bobby Nasution Sendiri di Pilgub, Gerindra Komunikasi Parpol Pengusung Prabowo-Gibran

Hadir di antaranya, Presidium Majelis Nasional KAHMI Muhammad Syafii, Toloh Masyarakat yang juga mantan Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Anggota DPD RI Faisal Amir, Pengurus KAHMI Medan serta anggota KAHMI Medan.

Ismail P Sinaga pada kesempatan itu juga menyampaikan beberapa progres pembangunan yang terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut pada pengurus KAHMI, seraya meminta dukungan dan saran pada KAHMI atas segala pembangunan yang dilakukan untuk kemajuan masyarakat Sumut.

Bobby Nasution Resmi Jadi Kader Gerindra dan Mendaftar Bacalon Gubernur Sumut

Sementara itu, Presidium Majelis Nasional KAHMI Muhammad Syafii mengatakan, bahwa Islamophobia tidak lebih dari taktik penjajah yang ingin kembali menguasai Indonesia. Islamophobia merupakan cara untuk membuat kerusuhan dan perpecahan pada masyarakat Indonesia.

"Indonesia bisa hancur kalau sedikit saja ada pemicu kerusuhan. Mereka menunggu perpecahan di bangsa Indonesia yang dengan itu mereka masuk dengan rencana yang sudah ditentukan," ucap Muhammad Syafii.

Menurut Syafi'i, bahwa taktik perpecahan dapat digagalkan bila para elit bangsa ini dapat bersatu menangkal seluruh pengaruh perpecahan. Elit bersatu tentunya menangkal penjajah ini kembali menguasai bangsa ini.

"Saya mau ganti istilahnya, Indonesia tidak mungkin dijajah bila tokoh HMI bersatu," katanya.

Kegiatan ini juga sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1445 H yang diisi dengan peluncuran buku, yang diawali dengan jalan pagi dari rumah Dinas Gubernur Sumut dan diikuti oleh ratusan anggota KAHMI Medan.