Wanita Jadi Imam Salat, MUI Langkat : Pemilik Konten, Jangan Mainkan Agama Ini

Pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

"Yang kedua, kalau ada pemilik konten, dari hasil apa mereka buat di YouTube. Kalau mendapatkan nilai ekonomi atau cuan tertentu. Kita berharap jangan lah mainkan agama ini. Masalah tauhid, amal ibadah kita. Apa lagi, itu terkait dengan amal ibadah kita," kata Zulkifli.

37.573 Peserta Ikuti Seleksi Rekrutmen PPS Pilkada Serentak 2024 di Sumut

Zulkifli mengharap peristiwa ini, cukup lah untuk yang terakhir. Jangan lagi, membuat konten video, yang bisa memberikan dampak dan nilai meresahkan. Karena, masyarakat menginginkan aman dan nyaman.

"Cukup lah, apa yang terjadi ini. Masyarakat ini, hanya ingin aman dan nyaman. Kita berharap, sesuatu tidak menjadi mainan. Apa lagi, itu yang sakral masalah agama, ibadah, syariat kita. Walaupun itu, menghasilkan uang. Masyarakat, jangan sempat tergiur untuk mengikuti," ucap Zulkifli.

Pujakesuma Jajal Kekuatan Paguyuban untuk Adi Saputra Jadi Bacawagub Sumut

Diberitakan sebelumnya, dalam video klarifikasi tersebut, pimpinan Padepokan Sendang Sejagat, Sunaryo alias Mas Karyo, mengungkapkan bahwa video itu, merupakan video hiburan atau video konten berupa film pendek di YouTube dengan judul 'Pesantren Sesat Dapat Menghapus Dosa'.

"Dalam kesempatan ini, saya disaksikan oleh pihak-pihak terkait, ada bapak dari bapak Kapolsek, bapak Koramil bapak Camat, bapak Ketua MUI. Disini saya klarifikasi terkait video yang viral. Yang mana mereka, yang telah memotong-motong video yang kami buat," sebut Mas Karyo dalam video klarifikasi diterima VIVA, Sabtu malam, 1 Juli 2023.

Harga Meroket, KPPU Jadwalkan Pemanggilan Importir dan Distributor Bawang Putih

Mas Karyo menjelaskan video ini, memberikan edukasi kepada masyarakat luas, agar tidak terpengaruh dengan mengatasnamakan agama. Dimana, ia mengungkapkan dalam video itu, menggambarkan seorang guru Ponpes menjanjikan dapat menghapus dosa pengikutnya dengan membayar uang sebesar Rp50 juta.

"Yang mana video yang aslinya, ada Chanel kami. Kami sengaja, kami buat untuk perfilman atau arti kata sinetron berseri. Nah apa kami buat itu, sebagai contoh kita umat Islam jangan terpengaruh dengan ponpes dan pesantren, atau pun kata-kata islami atau makai ayat-ayat Allah. Tapi, manipulasi, makanya saya buat untuk edukasi dan pelajaran," kata Mas Karyo.

Halaman Selanjutnya
img_title