Isu Bobby Nasution Lawan Kotak Kosong di Pilgub, Ini Respon PDIP Sumut
- BS Putra/VIVA Medan
VIVA Medan - Bacalon Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Nasution diusung dan didukung koalisi 'gemuk' dan isu berhembus berpotensi melawan kotak kosong di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut tahun 2024. Menantu Presiden RI, Joko Widodo itu, di Pilgub Sumut didukung Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat terakhir PKB.
Sinyal kuat dukungan akan diberikan Partai NasDem. Sedangkan, partai belum menentukan sikap atau memberikan dukungan adalah, PDIP, PKS, PPP, Perindo. Sementara Partai Hanura, sudah memberikan rekomendasi kepada mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Partai yang bisa mengusung sendiri adalah PDIP memiliki 21 kursi di DPRD Sumut, hasil Pemilu 2024. Sedangkan, untuk PKS hanya memiliki 10 kursi. Tinggal sikap dari PDIP dan PKS apa mendukung Bobby Nasution atau sebaliknya siap menjadi rival di Pilgub Sumut 2024, dengan calon yang akan didukung.
Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon ternyata menyenggol soal isu lawan kotak kosong di Pilgub Sumut 2024. Tapi, tidak secara gamblang menyebutkan nama Bobby Nasution rival dari kotak kosong tersebut.
Rapidin mengungkapkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri adalah seorang negarawan, seorang pejuang demokrasi. Sehingga Megawati dalam pemikiran Rapidin dan pandangannya, akan membangun sistem demokrasi berkualitas.
"Artinya, untuk mencalonkan seorang kepala daerah di Sumatera Utara, tidak ada demokrasi dong," kata Rapidin kepada wartawan, usai melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor DPW PKS Sumut, di Kota Medan, Rabu sore, 10 Juli 2024.
Didampingi Ketua DPW PKS Sumut, Usman Jakfar. Rapidin mengungkapkan DPD PDI Sumut ingin membangun demokrasi berkualitas di Pilgub Sumut. Sehingga tidak ada calon tunggal dan hanya melawan lawan kotak kosong.
"Kami ingin membangun demokrasi yang berkualitas, demokrasi terbangun akar rumput, demokrasi hati nurani seluruh masyarakat Sumut. Kalau melawan kotak kosong, apa itu demokrasi?," kata Rapidin.
Rapidin mengatakan pihaknya akan mengusulkan ke DPP PDIP agar mencalonkan seseorang di Pilgub Sumut, agar tidak terjadi Pilgub Sumut melawan kotak kosong. Apa lagi, tanpa koalisi PDIP bisa mengusung sendiri Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.
"Saya selaku ketua DPD, mengusulkan kepada ibu Megawati calon (kader) kita sendiri. Itu tegas, permohonan kepada ibu Megawati. Itu permohonan diloloskan atau tidak, kami cuma bisa berdoa. Itu dari hati nurani saya," sebut Rapidin.
Disinggung peluang mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan mantan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan akan diusung PDIP. Rapidin mengatakan masih berproses, dinamis. Biar itu, menjadi dinamika politik di Pilgub Sumut tahun ini.
Dengan tegas, mantan Bupati Samosir itu, mengatakan siapa nantinya akan diputuskan untuk didukung. Pihaknya, siap all out dengan keputusan DPP PDIP dan siap memenangkan calon yang akan diusung. "PDIP tidak ragu-ragu, sekali layar terkembang surut kita berpantang," kata Rapidin.