Perayaan Natal Oikumene Golkar, Ijeck: Kita Menghormati Seluruh Umat Beragama
- Istimewa
VIVA – Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah alias Ijeck menghadiri perayaan Natal Oikumene 2022 sekaligus syukuran Tahun Baru 2023 bersama keluarga besar partai berlambang pohon beringin tersebut.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Partai Golkar sebagai partai nasional yang menghormati semua agama. Hal itu disampaikan Ijeck dalam acara yang digelar di Lapangan SDN Plus Tiga Balata, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu 11 Februari 2023. Kegiatan tersebut diikuti masyarakat bersama keluarga besar Golkar.
“Acara ini menunjukkan bahwa Partai Golkar adalah partai nasional. Semua agama ada di Partai Golkar dan kami menghormati seluruh umat beragama. Acara ini sebagai satu tanda hormat dan kebersamaan kita dengan umat Kristiani,” katanya.
Baca juga:
- Rumah Karya Indonesia, Wagub Ijeck : Jadi Magnet Menarik Wisatawan ke Sumut
- Wagub Sumut Terima Lukisan Hasil Karya Warga Binaan Rutan Tanjung Gusta
- Tolak Pemekaran Dapil Pileg 2024, Golkar Binjai Surati KPU RI
Ijeck menjelaskan, sudah seharusnya nilai-nilai sebagai perekat bangsa dimiliki oleh semua orang khususnya kader Partai Golkar.
“Menghormati perbedaan itu adalah tekad yang harus dijaga dan tidak ada tawar-menawar,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Ijeck juga mengajak semua kader Partai Golkar Sumut untuk membantu masyarakat.
“Kami mohon dukungan dan doa agar Partai Golkar benar-benar melekat di hati rakyat. Apa yang harus kami lakukan? Untuk semua kader saya selalu menyampaikan dalam kegiatan kami sehari-hari baik secara internal organisasi partai juga secara eksternal berbuatlah untuk masyarakat. Supaya manfaat kehadiran Partai Golkar dirasakan masyarakat tidak hanya menuju pilkada,” ujarnya.
Ijeck turut mengapresiasi panitia perayaan Natal Oikumene 2022 sekaligus syukuran Tahun Baru 2023 yang telah menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan dengan melibatkan masyarakat khususnya pembagian sembako hingga 3 ribu paket.
“Ada juga kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Ada donor darah, festival marching band, dan lainnya. Kami berterima kasih kepada seluruh panitia dan pihak yang sudah membantu menyukseskan kegiatan ini. Kami berharap kegiatan-kegiatan sosial lainnya bisa terus dilakukan,” harap Ijeck.
Acara ini, turut hadir tokoh-tokoh agama di antaranya Ketua Umum GPI Pdt Rev. M.H Siburian, Ephorus HKI Pdt Firman Sibarani, dan Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk.
Pada kesempatan itu, TGB Syekh Ahmad Sabban el-Rahmaniy Rajagukguk menyampikan apresiasinya kepada Partai Golkar. Menurutnya, Partai Golkar telah menjalankan amanah dari sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan yang Maha Esa.
“Ini menunjukkan bahwa sejak dari dahulu ulama di negeri ini telah mencintai negara ini berikut dengan keragamannya, kemajemukannya, kebhinekaannya dan perbedaannya,” ujarnya saat memberi kata sambutan.
Lanjut TGB, dia bersyukur karena Partai Golkar di Sumut di bawah kepemimpinan Musa Rajekshah terus menunjukkan nasionalisnya.
“Kemajemukan itu beliau dukung. Keragaman itu beliau rekatkan. Saya orang yang pertama mengatakan kepada tokoh-tokoh yang berbeda bahwa Musa Rajekshah adalah perekat bangsa,” ujarnya.
TGB juga memberi pesan kepada Ijeck agar Pemilu 2024 mendatang tidak ada lagi perpecahan di masyarakat hanya karena beda pilihan.
“Kami tokoh-tokoh agama di Simalungun berharap tidak ada lagi terjadi suasana kebatinan pilpres yang membuat kita seakan terbelah. Saya menitip kepada Ketua Golkar Sumut agar pesan ini disampaikan ke elite-elite negeri. Pilpres ke depan harus sejuk, teduh, tak ada kebencian, hasut, dan fitnah,” katanya.
Dalam acara itu turut hadir fungsionaris DPP Partai Golkar Mangihut Sinaga dan Anton Sihombing. Lalu, Dewan Pakar Partai Golkar Sumut sekaligus Ketua Panitia Dr Maruli Siahaan dan Dewan Pertimbangan Partai Golkar Sumut R.E Nainggolan.
Kemudian, Dewan Penasehat Golkar Sumut Sanggam Bakkara, Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Bupati Dairi Eddy K.A Berutu, Bupati Samosir Vandikp Timotiud Gultom, Wakil Bupati Karo Theopilus Ginting, dan seluruh sayap Partai Golkar.
