Baru Diperbaiki, Proyek Jalan Rp6,5 M Perbatasan Binjai-Langkat Berlubang

Pengendara sepeda motor melintas di jalan perbatasan Binjai - Langkat yang kembali rusak.
Sumber :
  • M Akbar/VIVA Medan

VIVA Medan - Proyek pemeliharaan jalan perbatasan Binjai-Langkat yang berada di Kecamatan Binjai Binjai, tak bertahan lama. Buktinya baru sebulan dilakukan perbaikan, jalan kini sudah berlubang. Masyarakat belum lama menikmatinya, malah sudah merasa tidak nyaman.

Tragis, Bocah 10 Tahun Tewas Tersambar Kereta Api di Kabupaten Sergai

Badan jalan protokol itu terlihat sudah berulang. Proyek itu dikerjakan oleh CV Alfira Dari dengan pagu yang fantastis, senilai Rp6,5 miliar. Sumber anggarannya dari P-APBD Pwmkab Langkat.

Safri, warga Desa Sambirejo Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat heran melihat pengerjaan proyek pemeliharaan jalan tersebut. Ia mengakui, proyek itu selesai pada akhir Desember 2023.

Bus Pariwisata Tabrak Pejalan Kaki di Toba, Dua Tewas dan 2 Orang Lagi Luka-luka

"Tapi belum sebulan dikerjakan sudah berlubang lagi. Janganlah seperti itu hasil pengerjaannya kalau untuk kepentingan masyarakat banyak," ujarnya, Sabtu 13 Januari 2024.

Masyarakat pun menduga, pemeliharaan jalan tersebut terkesan asal jadi dan sarat dengan dugaan markup. Selain kualitas pengerjaannya yang kurang baik, papan informasi proyek pun tak pernah terlihat di sana. Dengan kondisi jalan yang kembali berlubang, dapat menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan.

Tragedi Kecelakaan Maut di Subang, Kadisdik Sumut Ingatkan Sekolah Jangan Paksa Siswa Ikuti Acara

“Tahunya masyarakat jalan ini sudah bagus saja. Tapi karena lubang-lubang itu, bisa aja pengguna jalan mengalami kecelakaan. Kami berharap agar dinas terkait meninjau kembali proyek ini,” tegas warga lainnya.

Dengan anggaran yang cukup besar, seharusnya masyarakat dapat menikmati jalan itu dengan nyaman. Mengingatbinfrastruktur tersebut merupakan akses penghubung Kabupaten Langkat dengan Kota Binjai dengan kepadatan pengendara yang melintas cukup tinggi.

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Langkat Khairul Azmi terkesan enggan memberikan keterangan terkait jalan rusak tersebut. Hingga berita ini dibuat, yang bersangkutan tidak membalas pesan WhatsApp yang dikirim kepadanya.

Sekedar diketahui, jalan penghubung Binjai-Langkat itu pernah diprotes masyarakat dengan menanam batang pisang di tengah jalan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kekesalan kepada Pemerintah Kabupaten Langkat yang seolah tak perduli dengan kondisi ruas jalan tersebut.