Kasus AKBP Achiruddin, Ferdy Sambo Pernah Ingatkan Pelanggaran Anggota Polri di Sumut Tinggi
- VIVA
"Rekan-rekan yang jadi garda terdepan dan benteng terakhir dalam menjaga citra Polri. Bagaimana kita semua bisa menjadi benteng terakhir dan garda terdepan, kita harus mulai dari diri kita sendiri. Kita tidak boleh ada yang melanggar. Kita tidak boleh ada yang melakukan kesalahan-kesalahan kecil. Kita harus menjadi contoh terhadap seluruh satuan kerja yang lain," ucapnya.
Memang, Sambo mengakui dirinya dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak bisa melihat langsung pelanggaran-pelanggaran yang para anggota Polri lakukan. Akan tetapi, Sambo sempat mengingatkan, bahwa Tuhan tetap melihat, Tuhan tidak tuli dan tidak buta.
"Tuhan tidak akan pernah buta dan tuli, melihat apa yang kita lakukan. Bapak Kapolri dan saya tidak bisa langsung lihat apa yang rekan-rekan lakukan," ucapnya.
Lebih lanjut, Sambo mengungkapkan quotes 'the power of giving' yang harus dipegang teguh. Dia menjelaskan, tindakan apapun yang mereka lakukan, pasti ada balasannya.
"Tapi kita harus yakin bahwa tidak ada yang percuma yang kita lakukan. Saya selalu menyampaikan, ada quotes 'the power of giving'. Kekuatan memberi. Apapun yang kita berikan pasti ada balasannya. Jadi kita senyum, maka kita akan dibalas senyum. Kalau kita memberi sakit kepada orang, maka itu akan dibalas sakitnya," pungkasnya.
Diketahui, sejumlah pejabat kepolisian di Polrestabes Medan Polda Sumatera Utara saat itu sempat disorot lantaran terseret dalam persidangan. Para pejabat disebut menerima uang suap dari bandar narkoba. Makanya, Sambo menyebut pelanggaran di Polda Sumatera Utara cukup tinggi.