Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

JPU menilai vonis majelis hakim tersebut, jauh dari tuntutan JPU, yang sebelumnya menuntut 1 tahun dan 9 bulan penjara. Sehingga dinilai putusan itu terlalu ringan.

AKBP Achiruddin mengaku ikhlas menjalani proses hukum ini. Ia juga mengungkapkan dirinya sedih atas vonis 6 bulan penjara tersebut. Ia menilai dakwaan JPU tidak tepat.

Menurut hakim, hal yang memberatkan terdakwa AKBP Achiruddin sebagai pelindung dan mengayomi masyarakat, tidak mencegah tindak penganiayaan yang dilakukan anaknya, Aditya

Achiruddin membantah dilakukan kriminalisasi terhadap dirinya. Ia meminta publik memahami kondisi saat kejadian itu, datang sekelompok pemuda ke rumah pada dini hari.

Selain hukuman penjara, AKBP Achiruddin Hasibuan yang dinilai menghambat distribus BBM juga dituntut untuk membayar denda Rp50 juta, subsidair 3 bulan kurungan penjara.

Hal yang memberatkan, lantaran terdakwa Achiruddin selaku orang tua tidak mencegah atau melerai penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya Aditya Hasibuan.

AKBP Achiruddin mengungkapkan sudah ikhlas mejalani semua ini. Meski dirinya, akan dituntut berat oleh JPU pada sidang tuntutan akan berlangsung Rabu 13 September 2023.

Majelis hakim mengungkapkan, yang memberatkan perbuatan terdakwa mengakibatkan luka terhadap korban dan rusaknya kaca spion mobil dikemudikan Ken Admiral.

JPU dalam nota tuntutannya, meminta majelis hakim mengadili memeriksa perkara ini, untuk menjatuhkan terdakwa Aditya Hasibuan dengan hukuman 1,5 tahun penjara.

Usai sidang terlihat momen mengharukan antara orang tua Ken Admiral memeluk Aditya saling berpelukan sambil menangis. Orang tua Ken tak ingin kejadian ini dialami Aditya.

Bisnis haram BBM ilegal Achiruddin ini terungkap pada 27 April 2023, kala itu penyidik Subdit IV Tipidter Polda Sumut melakukan penggeledahan di rumahnya.

Kasus ini berawal dari soal wanita, dengan Aditya Hasibuan anak dari AKBP Achiruddin. Permasalahan berlanjut dengan saling balas chat di direct message Instagram.