Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

AKBP Achiruddin dikeluarkan dari gedung Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Sumut. Menggenakan pakaian seragam lengkap, ia mendapat pengawalan dari Provos.

Dalam gudang BBM ilegal, AKBP Achiruddin dengan PT Amiral sudah saling mengenal lama. Karena, status sebagai polisi, membuat Achiruddin dijadikan pengawas gudang BBM itu.

AKBP Achiruddin menjadi pengawas gudang BBM ilegal itu, sejak 2018 hingga April 2023 ini. Ia pun, menerima imbalan atau gratifikasi dari usaha BBM ilegal tersebut.

AKBP Buddy masih mengenakan seragam kepolisian lengkap. Ia juga masih mengenakan sepatu yang sehari-hari digunakan saat bertugas di Polres Metro Jakarta Timur.

Penyidik tengah mendalami terkait gratifikasi dan TPPU diduga dilakukan AKBP Achiruddin. Sedangkan kasus penimbunan BBM solar naik menjadi penyidikan.

Teror yang dialami keluarga korban penganiayaan anak AKBP Achiruddin langsung direspon Ditreskrimum Polda Sumut dengan melakukan penjagaan di rumah Ken Admiral.

Saat peristiwa penganiayaan terjadi, Saat itu, Fira bersama keponakannya berada di dalam mobil mini Cooper milik korban. Lima teman Ken Admiral juga jalani pemeriksaan.

Kasus penganiayaan ini, membuka tabir apa yang pernah dilakukan AKBP Achiruddin, termasuk memamerkan gaya hidup mewah di media sosial dengan mengendarai Harley Davidson.

Kompolnas mendorong penyidik Polda Sumut, untuk segera menuntaskan kasus penganiayaan tersebut, agar ada kepastian hukum dan kasus ini, tidak mengambang.

Penanganan kasus AKBP Achiruddin ini, tak hanya Ditreskrimum Polda Sumut, juga melibatkan dan berkordinasi dengan Bidang Propam Polda Sumut dan Biro SDM Polda Sumut.

Sambo sempat mendatangi Polda Sumut bersama pejabat utama Divisi Propam Polri bukan untuk mengurangi angka pelanggaran. Tetapi, untuk melakukan upaya-upaya mitigasi dini.

Anak AKBP Achiruddin terancam 5 tahun penjara atas kasus penganiayaan yang dilakukannya terhadap temannya sendiri. Kasus ini diduga karena persoalan asmara.