Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Kejati Sumut nyatakan kasasi atas vonis bebas yang dijatuhkan hakim atas kasus penimbunan BBM pada sidang di PN Medan. Tim JPU akan mempelajari nota kasasi.

Majelis hakim diketuai oleh Oloan Silalahi, menolak tuntutan jaksa atas penyalahgunaan dan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal dengan jenis solar subsidi.

Achiruddin membantah dilakukan kriminalisasi terhadap dirinya. Ia meminta publik memahami kondisi saat kejadian itu, datang sekelompok pemuda ke rumah pada dini hari.

Kasus in, pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi sebanyak 18 orang dan 4 orang saksi ahli. Hasil gelar perkara status kasus naik menjadi penyidikan.

Modus para tersangka dengan membeli solar bersubsidi ke SPBU di Kota Medan dan Belawan, dengan kenderaan yang telah dimodifikasi untuk mengakali pembelian.

Kasus menjerat AKBP Achiruddin, berawal dari perkelahian anak AKBP Achiruddin Hasibuan, yakni Aditya Abdul Ghany Hasibuan dengan temannya, bernama Ken Admiral di rumahnya

Pemeriksaan Dirut PT ANR lanjutan dan kali kedua. Termasuk, sebelumnya sejumlah karyawan PT ANR juga dimintai keterangan oleh pihak penyidik Polda Sumut.

Soal BBM ilegal yang dibekingi AKBP Achiruddin ini, penyidik telah menggeledah kantor perusahaan pemilik gudang, juga periksa mandor hingga komisaris.

Penggeledahan di rumah AKBP Achiruddin ini terkait gudang BBM ilegal yang dibekingi perwira Polri itu. Penggeledahan disaksikan istri Achiruddin dan kepala lingkungan.

Kasus gratifikasi AKBP Achiruddin ini, penyidik sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk Komisaris PT Almira (ANR) kini dalam pencarian.

Polda Sumut dengan PPATK untuk menelusuri kekayaan yang dimiliki mantan Kabag Binops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut AKBP Achiruddin Hasibuan, juga menelusuri TPPU

Dalam gudang BBM ilegal, AKBP Achiruddin dengan PT Amiral sudah saling mengenal lama. Karena, status sebagai polisi, membuat Achiruddin dijadikan pengawas gudang BBM itu.