Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Achiruddin membantah dilakukan kriminalisasi terhadap dirinya. Ia meminta publik memahami kondisi saat kejadian itu, datang sekelompok pemuda ke rumah pada dini hari.

Selain hukuman penjara, AKBP Achiruddin Hasibuan yang dinilai menghambat distribus BBM juga dituntut untuk membayar denda Rp50 juta, subsidair 3 bulan kurungan penjara.

Pertamina mengapresiasi Bareskrim Polri bersama Dit Reskrimsus Polda Sumut yang menggrebek gudang penampungan BBM ilegal jenis Solar di Jalan KL Yos Sudarso, Km 15, Medan

Pemilik 71 ton BBM ilegal jenis solar yang diamankan Ditreskrimsus Polda Sumut berinisial AN ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan 9 pekerjanya sebagai saksi.

Pertamina Patra Niaga telah menindak tegas pihak yang terlibat dalam praktik pengoplosan elpiji bersubsidi tersebut. Sanksi yang diberikan berupa pemutusan hubungan usaha

Bisnis haram BBM ilegal Achiruddin ini terungkap pada 27 April 2023, kala itu penyidik Subdit IV Tipidter Polda Sumut melakukan penggeledahan di rumahnya.

Imbas kelakuan anaknya, kini AKBP Achiruddin sandang 4 yang berawal perkelahian antara Abdul Ghany Hasibuan anak dari AKBP Achiruddin Hasibuan, dengan Ken Admiral.

Kasus menjerat AKBP Achiruddin, berawal dari perkelahian anak AKBP Achiruddin Hasibuan, yakni Aditya Abdul Ghany Hasibuan dengan temannya, bernama Ken Admiral di rumahnya

AKBP Achiruddin Hasibuan ditetapkan sebagai tersangka atas 4 kasus. Yakni, penganiayaan, penyalahgunaan BBM, gratifikasi dari gudang BBM ilegal dan gratifikasi.

AKBP Achiruddin Hasibuan menjalani sidang kode etik dan diputuskan sanksi terberat, yakni Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) sebagai anggota Polri.

Pertamina secara peraturan sudah ada sanksi bagi mitra atau agen yang melawan hukum. Pertamina pun menyiapkan sanksi terberat hingga Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).

Selain Achiruddin, Direktur Utama PT Almira Nusa Raya (ANR), Edy dan karyawannya, Parlin sebagai orang lapangan gudang tersebut, juga ditetapkan sebagai tersangka.