Edy Rahmayadi Berbagi Ilmu Wawasan Kebangsaan di Institut Kesehatan Helvetia

Edy Rahmayadi bersama mahasiswa Institut Kesehatan Helvetia Medan.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Tokoh Sumut Edy Rahmayadi mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang kesehatan dengan menciptakan tenaga medis profesional di masa depan didukung fasilitas kesehatan baik bagi masyarakat. 

Diduga Berpihak ke Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Besok Rektor USU Dilaporkan ke Bawaslu

Hal itu, disampaikan Edy Rahmayadi sebagai pembicara pada Kuliah Pakar dengan tema 'Peran Generasi Muda dalam Merajut Kebhinnekaan di Era Digital', yang digelar oleh Institut Kesehatan Helvetia Medan.

"Ini motivasi anak bangsa saya berikan kepada kalian anak-anak ku," ucap Edy Rahmayadi, yang berlangsung di Aula Kampus Institut Kesehatan Helvetia Medan di Jalan Kapten Sumarsono, Kota Medan, Selasa 12 November 2024.

Masa Kampanye Pilgub Sumut Berakhir, Edy Rahmayadi Turunkan Langsung APK Miliknya

Dihadapan sekitar 300 mahasiswa-mahasiswi baru Institut Kesehatan Helvetia Medan. Edy mengatakan meski dirinya berstatus sebagai Calon Gubernur Sumut, tidak akan berbicara demokrasi, apa lagi berkampanye di dalam kampus. Tapi, berbagi ilmu wawasan kebangsaan. 

"Tidak beretika berbicara itu, saya datang kesini bukan menjalankan demokrasi. Tapi, saya ingin berbagi ilmu wawasan kebangsaan kepada anak-anak ku sekalian," kata mantan Pangkostrad itu.

Bobby Nasution dan Ijeck Ajak Warga Medan untuk Pilih Rico-Zaki di Kampanye Akbar

Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, menjelaskan kedatangan dalam kegiatan ini, memberikan motivasi dalam membangun SDM tenaga medis yang diinginkan masyarakat, sesuai perkembangan teknologi medis saat ini.

"Saya datang kesini, sangat penting lah, dunia kesehatan. Satu itu, dalam visi dalam Sumatera Utara itu, adalah kesehatan. Siapa yang menjabat disini (di Sumut) kesehatan kita buruk," jelas Edy Rahmayadi. 

Edy Rahmayadi mengungkapkan ada sekitar 600 Puskesmas lebih, di Sumut. Namun fasilitas yang dimiliki belum memenuhi standar kesehatan. Sehingga Puskesmas menjadi rujukan pertama bagi masyarakat untuk berobat.

"Ada Puskesmas dimana-mana, ada 600 lebih Puskesmas di Sumut ini. Orang tidak mau ke Puskesmas, karena bukan menjadi jawaban bagi kesehatan masyarakat," sebut Edy Rahmayadi. 

"Cepat atau lambat, kalian akan menjadi penghuni Puskesmas itu. Kebutuhan dasar rakyat adalah kesehatan," tutur Edy Rahmayadi kembali. 

Edy Rahmayadi mengatakan dalam penyampaian materi wawasan kebangsaan ini, ingin memberikan motivasi dalam pengembangkan potensi SDM tenaga medis di massa, yang ditempah sejak dini melalui Institut Kesehatan Helvetia Medan.

Edy Rahmayadi mengatakan perkembangan zaman ini, tidak lepas didorong potensi SDM yang berkualitas untuk menjawab tantangan di masa depan.

"Mari menggali potensi diri untuk menjawab tantangan masa depan," tegas mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Edy Rahmayadi menyampaikan materi Great Leader. Mantan Pangkostrad ini, memberikan pemaparan bagaimana sosok menjadi pemimpin hebat itu, harus memiliki keseimbangan dalam kehidupannya, seperti taat berdoa dan beribadah. 

"Kemudian, rela berkorban, tidak mengenal menyerah, memiliki kasih sayang dan menjadi contoh tauladan," kata Edy Rahmayadi. 

Edy Rahmayadi menjelaskan wawasan kebangsaan itu, ada 5 poin. Satu, ketahanan nasional, 2 kewaspadaan nasional, 3 sistem manajemen nasional, 4 wawasan nusantara cara padang melihat bangsa ini. 5, kepemimpinan nasional. 

"Kalau seluruhnya, 42 SKS. Bayangkan saya dikasih tema di 42 SKS, potensi wilayah menjadi potensi pertahanan negara," sebut Edy Rahmayadi 

"Dimana posisi kalian?, sedang digodok menjadi tenaga-tenaga kesehatan yang profesional. Dalam rangka apa?, dalam pertahanan negara. Omong kosong kalau masyarakat tidak sehat, kalau bicara pertahanan negara. Itu lah, kata kasarnya," kata Edy Rahmayadi kembali. 

Sebelumnya, Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan, Assoc Prof Dr H Ismail Efendy MSi, mengucapkan terima kasih kepada Edy Rahmayadi hadir sebagai pembicara dalam memberikan materi wawasan kebangsaan kepada mahasiswa-mahasiswi baru Institut Kesehatan Helvetia.

"Secara akademik, kita harus menggali potensi diri kita. Mari kita menggali ilmu yang disampaikan oleh bapak Edy Rahmayadi. Karena, ilmu yang disampaikan bapak Edy Rahmayadi sangat berkualitas bagi kita," kata Ismail dalam kata sambutannya.