Pesan Edy Rahmayadi, Jangan Ganggu Demokrasi di Pilgub Sumut

Cagub Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi mengendarai becak bermotor di Kabupaten Labura.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Calon Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi mengingatkan kepada oknum-oknum yang memiliki kekuasaan di Sumut untuk tidak mengganggu jalannya demokrasi di Pilkada Sumut 2024 dengan mendukung dan memenangkan salah satu paslon.

Oloan Nababan Sebut Edy Rahmayadi, Sosok Pemimpin Dekat dengan Umat Beragama

Penegasan itu, disampaikan Edy Rahmayadi saat kampanye dihadiri ribuan masyarakat di Lapangan Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Senin 11 November 2024. Kegiatan ini, juga hadiri calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2, Hasan Basri Sagala.

"Saudara ku, ini adalah politik, politik adalah demokrasi. Untuk memimpin umaroh, untuk memilih pemimpin. Tak boleh ada yang macam-macam. Yang macam-macam, mengganggu demokrasi. Haram hukumnya, mengganggu demokrasi, termasuk kalian," jelas Edy dengan tegas.

Dukung Pemekaran Sumut Jadi Provinsi Tapanuli, Edy Rahmayadi : Infrastruktur Harus Disiapkan

Mantan Pangkostrad mengungkapkan biarkan rakyat berdemokrasi, biarkan rakyat bebas memilih pemimpinnya di Pilgub Sumut tahun 2024. "Biarkan rakyat yang memilih, saya tidak mau memfitnah orang. Bebaskan rakyat memilih tanpa ada intervensi," kata Edy Rahmayadi.

Kampanye akbar calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala di Lapangan Sejati, Medan.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan
Jaga Netralitas di Pilkada 2024, Kemenko Polhukam Minta ASN, TNI/Polri Bekerja Sesuai Undang-undang

Selain itu, Edy Rahmayadi juga berpesan kepada relawan dan massa pendukungnya, untuk tidak atau jangan ikut-ikutan mengganggu demokrasi, yang bisa merugikan paslon ini. "Kita, kalian jangan mengganggu demokrasi ini. Karena bangsa ini, Sumatera Utara ini, milik kita. Bukan milik dia, bukan juga milik kami," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.

Edy Rahmayadi mengungkapkan dirinya halal untuk berkampanye hingga tanggal ditetapkan KPU hingga 23 November 2024. Sehingga, ia menegaskan ingin bertatap muka kepada masyarakat hingga menyerap aspirasi dan keluhan dari warga. "Saya halal berkampanye. Saya mau ibadah (jadi pemimpin), bukan ingin menjadi mencuri, bukan seorang pencundang, bukan seorang penipu, apa lagi pengkhianat. Bangsa ini, perlu kita jaga. Dengan merawat Sumut ini, sama dengan merawat bangsa Indonesia ini," kata Edy Rahmayadi.

Halaman Selanjutnya
img_title