Dilaporkan ke Polisi, Ketua PAN Sumut Angkat Bicara dan Beberkan Pemicu Masalahnya

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • istockphoto.com

VIVA - Ketua DPW PAN Provinsi Sumatera Utara, Ahmad Fauzan Daulay angkat bicara terkait dirinya dilaporkan oleh Riduwan Putra Saleh ke Polres Padang Sidimpuan, Sabtu 18 Februari 2023. Atas dugaan penganiayaan.

Dipicu Emosi, Ayah Tiri di Medan Aniaya Bayi 10 Bulan Hingga Tewas

Keduanya, merupakan pengurus Tapak Suci Sumut. Dimana, Ahmad Fauzan sebagai Ketua dan Riduwan menjabat sebagai Sekretaris. Sehingga permasalahan itu, dikarenakan masalah internal dalam organisasi tersebut.

"Begini, ini masalah internal. Ridwan ini, mantan sekretaris Tapak Suci Sumut. Dia 2 bulan lalu, dalam rapat wilayah Tapak Suci Sumut, seluruh Pimda minta dia diganti. Makanya, dalam rapat kerja wilayah. dia sudah diganti, dan sudah ditunjuk penggantinya," jelas Ahmad saat dikonfirmasi VIVA, Minggu 19 Februari 2023.

Sutarto Resmi Jabat Ketua DPRD Sumut Gantikan Almarhum Baskami Ginting

Baca juga:

Ahmad menuding Riduwan membuat surat mandat atas nama kepengurusan Tapak Suci Sumut, untuk menghadiri rapat musyawarah itu. Hal itu, berdampak dengan dirinya tidak bisa melakukan registrasi pada acara tersebut.

Dukung PWI Sumut Ikut Porwanas Banjarmasin, FPKS Perjuangkan Anggaran di APBD 2024

"Saat registrasi, saya tidak terdaftar. Ada mandat, kenapa ada mandat lain. Saya bilang, saya ketua Tapak Suci. Sudah ada mandat, mengatasnamakan Tapak Suci, ditandatangani oleh Wakil Ketua Tapak Suci, yaitu Ahmad Arif SE dan Ridwan Putra Saleh, yang sudah dipecat dan diganti," kata Fauzan, yang merupakan anggota DPRD Sumut.

Tidak terima dan memprotes surat mandat tersebut. Ahmad melaporkan hal itu, kepada pimpinan wilayah Muhammadiyah Sumut. Dia meminta dirinya dan Riduwan tidak usah diizinkan masuk dalam ruang rapat tersebut.

"Saya jelaskan, laporkan kepada pimpinan Muhammadiyah Wilayah Sumut. Sudah damai-damai, peserta Ketua dan Sekretaris yang lama. Saya tidak terima, itu forum resmi. Kalau Muhammadiyah tidak menerima, lebih bagus coret dua-duanya," kata Fauzan.

Saat berada di dalam ruang rapat tersebut, Fauzan mengaku dipanggil keluar oleh panitia musyawarah dan diluar sudah ada Riduwan. Ia menilai melihat muka Riduwan seperti menantang dirinya.

"Di luar mukanya, macam melawan dan mengejek. Tentunya, saya emosi. Saya pelatih, saya seniornya, kok kurang ajar gitu. Sudah diganti dibuat mandat. Emosi saya disitu, tidak terkontrol. Saya tunjang dia, bukan dipukul. Saya tendangkan sekali, mungkin karena emosi dia. Dia membalas memukul. Ketika saya mau pukul, kawan-kawan dan senior di tapak suci, gak terima," ucap Fauzan.

Bantah Penganiayaan, Masalah Dimediasi Muhammadiyah Sumut

Atas kejadian itu, Fauzan mengklarifikasi terkait pemberitaan bahwa penganiayaan itu, terkesan sudah direncanakan. Ia mengungkapkan semua hanya spontanitas karena tersulut emosi.

"Jadi, pertama yang perlu saya jelaskan. Kalau itu, direncanakan tidak benar. Itu spontanitas, itu ditempat acara Muspimwil, polisi ada situ, pihak keamanan ada disitu, panitia. Tidak mungkin kita menganiaya, ada polisi. Tentunya, kita dibawa ke kantor polisi," jelas Fauzan.

"Spontanitas saja, tanpa direncanakan, tidak ada penganiayaan. Cuma pas keributan, terkena jam tangan atau cincin. Ada sedikit, itu jadi sandaran dia melapor (ke Kantor Polisi). Kalau ada penganiayaan, kami diamankan ke kantor polisi lah," ungkap Fauzan.

Atas hal itu, Riduwan membuat laporan polisi dengan Nomor : LP/B/67/II/2023/SPKT/POLRES PADANGSIDIMPUAN POLDA SUMATERA UTARA, pada tanggal 18 Februari 2023. Ada empat orang dilaporkan, salah satunya, Ahmad Fauzan Daulay yang juga merupakan anggota DPRD Sumut.

Walaupun, dilaporkan ke Polres Padang Sidimpuan, Fauzan mengaku belum ada dipanggil dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Begitu juga, dia tidak ada rencana melapor balik Riduwan ke polisi.

"Sampai hari ini, saya belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian, saya menunggu. Saya tidak ada melapor balik, saya tidak," ucap Fauzan.

Fauzan juga mengaku sudah dipanggil oleh pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara. Ia mengatakan bersedia kasus ini, dilakukan mediasi secara kekeluargaan dan tanpa diselesaikan secara hukum.

"Tahap awal, saya sudah dipanggil Muhammadiyah, makanya saya meminta kepada Muhammadiyah untuk memfasilitasi, untuk memediasi dan Muhammadiyah sudah coba menghubungi Ridwan, tapi sekarang belum menunjukkan etikad untuk melakukan perdamaian itu," ujar Fauzan.