Peringati Hakordia 2024, PHCM Gelar Diskusi 'Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi'

Dirut PT PHCM, Aprilla Dwison (baju merah depan) saat diskusi memperingati Hakordia 2024.
Sumber :
  • Aris Dasril/VIVA Medan

VIVA Medan - Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2024 digelar anak perusahaan PT Pelindo, PT Prima Husada Cipta Medan (PHCM) dengan menggelar diskusi di Hotel Emerald Garden Medan, Jumat 27 Desember 2024 petang.

Sepanjang 2024, Polda Sumut Selamatkan Uang Negara Rp 2,7 Miliar dari Kasus Korupsi

Mengusung tema 'Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi - PHCM Berintegritas dan Bersih', komitmen PHCM dukung pemberantasa korupsi. Turut sebagai narasumber diskusi, Direktur Utama PT PHCM Aprilla Dwison, Akademisi Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr I Wayan Dirgayasa TA M.Hum, yang dipandu oleh SVP Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan, Devi Windari.

Direktur Utama PT PHCM Aprilla Dwison, dalam paparannya menegaskan pentingnya 'membumikan' komitmen anti korupsi. "Sesuai dengan pernyataan PBB yang saat ini kita selalu memperingati pada 9 Desember (Hari Anti Korupsi Sedunia)," tegasnya.

Hasto Kristiyanto Dikabarkan Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Ini Respon PDI Perjuangan

"Perusahaan kami (PHCM) sebagai anak perusahaan PT Pelindo sebagai pemegang saham, telah bertransformasi dan beradaptasi dengan lingkungan (bisnis), kecepatan layanan serta melakukan analisis kinerja. Tentunya jauh dari praktik-praktik korupsi," ungkap Aprilla Dwison.

Aprilla juga mengatakan, diskusi anti korupsi ini merupakan amanah dari PT Pelindo, untuk mensosialisasikan semangat anti korupsi kepada seluruh masyarakat, stakeholder khususnya bagi mitra-mitra perusahaan. "Semangat anti korupsi ini harus terus kita bumikan dalam kinerja perusahaan. Sehingga kita bersama-sama menjauhi praktik-praktik anti korupsi," tuturnya.

Prapid Eks Direktur PDAM Tirtasari Kandas, Ini Langkah Kejari Binjai

Penandatanganan komitmen berantas korupsi yang digelar PHCM.

Photo :
  • Aris Dasril/VIVA Medan

Sedangkan Prof Dr I Wayan Dirgayasa dalam persentasenya, menekankan filosofi terjadinya praktik korupsi sejak zaman Orde Lama, Orde Baru hingga masa reformasi sejak 1998 silam. Praktik korupsi, kata Prof Wayan kerap dilambangkan dengan simbol 'tikus berdasi'.

Halaman Selanjutnya
img_title