Hadapi Pemilu 2024, FKUB Medan Gelar Dialog Tokoh Pemuda dan Mahasiswa

Ketua FKUB Kota Medan, Muhammad Yasir Tanjung membuka dialog pemuda dan mahasiswa.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan menggelar dialog tokoh pemuda dan mahasiswa di Zegen Cafe Jalan Suka Ramai, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sabtu 2 Desember 2023.

Besok Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Ijeck: Terpenting Kebersamaan dan Keamanan

Dialog yang mengambil tema Peran Pemuda dan Mahasiswa Lintas Agama dalam menghadapi Pemilu Tahun 2024, dibuka langsung oleh Ketua FKUB Kota Medan, Muhammad Yasir Tanjung SPdI.

Hadir Camat Medan Johor Candra Dalimunte, pengurus FKUB Kota Medan, perwakilan umat beragama Kota Medan, Ketua Baznas Kota Medan M Nursyam, Lurah dan Kepling se-kecamatan Medan Johor, serta para generasi millieal dan generasi Z. Hadir juga para narasumber HM Samin Pane, Wisnu Abdullah, Raihan Azmi Azhari Tarigan dari Jakarta.

Hasil Survei Pilkada Medan: Rico-Zaki Unggul di Atas 40 Persen dari Dua Paslon Lainnya

Ketua FKUB Kota Medan Ustaz M Yasir Tanjung mengatakan, dialog tokoh pemuda dan mahasiswa yang digagas FKUB Medan ini mengajak pemuda dan mahasiswa berperan aktif dalam menjaga kedamaian menjelang tahun politik ini.

"Wali Kota Medan selalu menyampaikan bagaimana para pemuda dan masyarakat Kota Medan aktif menjaga kondusifitas dan kerukunan di Kota Medan, terlebih menjelang tahun politik ini," ucapnya, dalam keterangannya, Minggu 3 Desember 2023.

Masa Kampanye Pilgub Sumut Berakhir, Edy Rahmayadi Turunkan Langsung APK Miliknya

Oleh karenanya, lanjut Muhammad Yasir Tanjung, pemuda dan mahasiswa juga harus bijak terutama dalam bermedia sosial, jangan mudah terprovokasi dan menyebarkan informasi yang sesat lagi menyesatkan, sehingga berdampak negatif terutama persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kita harus bijak, mana berita atau informasi yang baik dan bukan hoaks. Apalagi di Pilpres, tiga pasangan Capres dan Cawapres ini orang baik. Maka itu kita berharap dialog ini menghasilkan pencerahan bagi kita semua untuk menjaga, merawat kerukunan," ujar da'i kondang Kota Medan ini.

Muhammad Yasir juga menyampaikan bahwa toleransi dalam pemilu nanti harus terus disuarakan di manapun tempatnya.

"Seperti pendeta di dalam gerejanya, mungkin ustaz dan ulama di setiap masjid. Artinya biarlah kamu dengan pilihanmu, aku dengan pilihanku," serunya.

Camat Medan Johor Candra mengatakan, mengajak pemuda dan mahasiswa aktif memberikan masukan untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dan pembangunan Kota Medan.

"Kita juga berharap ada masukan dari tokoh masyarakat dan agama, pemuda serta mahasiswa untuk pembangunan Kota Medan. Kita juga meminta maaf jika perbaikan infrastruktur di Medan Johor menganggu aktivitas masyarakat," harapnya.

Dalam dialog itu, narasumber HM Samin Pane mengajak pemuda jangan jadi penonton, jangan jadi pengekor, tapi harus jadi pelopor. Selanjutnya pemuda harus menjalin persahabatan antarsuku bangsa. Ketiga menghargai suku, agama dan warna kulit.

"Jangan pernah menghina masa lalu seorang karena kita tidak tahu bagaimana masa depannya nanti. 6 agama di Indonesia menjadi kekuatan bersama," katanya.

Keempat, menjaga NKRI. Dia menyebutkan bahwa FKUB Kota Medan membuktikan telah merawat kerukunan beragama. Narasumber Wisnu Abdullah memaparkan pemuda dan mahasiswa merupakan garda terdepan melaksanakan pemilu damai. Sebab, dari data diperoleh, 70 persen peserta pemilu nanti adalah generasi milineal dan generasi Z.

"Untuk Sumut menurut data KPU, hampir 60 persen suara milineal dan gen-z. Kita harus melek politik dan jangan takut dengan politik. Tanpa kita sadari politik untuk membantu masa depan kita," jelasnya.

Dia juga mengajak pemuda dan mahasiswa sebagai garda terdepan mengantisipasi hoaks dan buzer.

"Dalam kegiatan melibatkan pemuda. Jangan diam saja, kita bedah dan jajarkan seluruh narasi dan janji kampanye. Pemimpin kedepan adalah masa depan pemuda," sebutnya.

Raihan Azmi Azhari Tarigan menambahkan, pemilu 2024 nanti penentunya adalah generasi milineal dan generasi Z.

"Makanya kita harus melek siapa (capres) yang mampu menampung aspirasi dan lokomotif anak muda generasi z dan milenial. Agar bangsa kita berjalan terarah dan sehingga perubahan Indonesia tahun ke tahun meningkat," harapnya.