Edy-Hasan Berkomitmen Dorong Pulau Nias Dimekarkan Jadi Provinsi Baru

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

"Masak jalan dikampung rusak, yang disalahin pak Edy, kau tanyaklah bupati, walikota. Kalau jalan masuk Sumut dari provinsi lain rusak, kau tanyaklah presiden," sambungnya.

Layak Dipilih, Tokoh Pemuda Danau Toba: Bisma Sinaga-Erwin Sihite Siap Eksekusi Pembangunan Humbahas

Dedi menambahkan, Edy Rahmayadi juga membangun 450 Kilometer jalan melalui proyek multiyears yang dikenal dengan proyek Rp2,7 triliun. Walaupun, kata Dedi saat itu sedang masa pandemi Covid-19. "Selama jaman pak Edy, walaupun covid-19, 450 KM jalan dipelihara dan diperbaharui. Apakah kita tau, di Sumut adalah daerah jalan paling panjang 5.000 kilometer lebih, siapapun gubernur akan sulit," sebutnya.

Terakhir, Dedi mengimbau masyarakat agar tidak takut akan intimidasi dan intervensi dari Kades, Lurah, Camat, Penjabat (Pj) kepala daerah dan aparat penegak hukum (APH). "Kalau kepala desa, kepala dinas, Pj, aparat hukum yang main main dalam pilkada, masyarakat harus rekam, laporkan. Saatnya kita minta pertanggungjawaban mereka nanti," kata Dedi.

Mengulang Kesuksesan 2018, UAS Kembali Dukung Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024