Bakal Jadikan Pemprov Sumut Market, Bobby Nasution Siapkan Program Peningkatan UMKM

Calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 1, Bobby Nasution menegaskan siapkan program peningkatan UMKM di Sumut. Salah satunya, menjadikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut menjadi market produk-produk UMKM tersebut.

KAI Sumut Catat Penumpang Arus Balik Lebih Banyak 35%, Dibanding Arus Mudik Lebaran 2025

Hal itu, diungkapkan oleh Bobby ketika bertemu dengan seratusan lebih enterpreneur dan mahasiswa Kota Tebing Tinggi dalam acara bertajuk Enterprenuer Day di Kawan Koffie, Senin 14 Oktober 2024. Ia mengatakan program tersebut, telah dilakukannya saat menjadi Walikota Medan.

Di hadapan para enterpreneur muda dan mahasiwa yang hadir dalam acara tersebut, Bobby menuturkan apa yang dilakukannya untuk memajukan UMKM Kota Medan. Dirinya memanfaatkan anggaran makan minum Pemko Medan sebesar Rp60 miliar setahun untuk memajukan UMKM.

Parluatan dan Hatunggal Ambil Formulir Pendaftaran Bacalon Ketua Umum KONI Sumut

“Saya membuat kebijakan setiap acara rapat kepala OPD dan sebagainya makan minumnya wajib produksi pelaku UMKM. Saya tidak mau makanan atau minuman yang dibeli produk yang tokonya sudah menyebar di wilayah Kota Medan. Syaratnya cuma satu, buat sistem digital untuk e-katalog. Dengan begitu para pelaku UMKM di Medan semakin maju. Inilah yang nanti saya terapkan di Pemprov Sumut bila terpilih,” ungkapnya.

Begitu juga untuk para pelaku UMKM sektor pakaian. Setiap Selasa ASN lingkungan Pemko Medan memakai pakaian kasual yang merupakan produk UMKM lokal. Selain itu, Pemko Medan juga membuat Plaza UMKM yang menjual seluruh produk UMKM Kota Medan.

Soroti Pungli Karena Orang Meninggal Dibuat Susah, Walkot Medan: Menyakitkan!

“Produk UMKM kita kualitasnya tidak kalah dengan yang lain. Saya banyak pergi ke daerah dan bertemu dengan banyak pelaku UMKM. Persoalan yang mereka hadapi, mulai dari bantuan modal, kemasan, menambah pasar dan lainnya. Persoalan modal biasanya bagi mereka yang baru memulai. Sedangkan bagi yang ingin memulai, saya sampaikan segera lakukan. Jangan menunggu. Yakin bisa terlaksana,” jelasnya.

Dengan program tersebut menjadi alasan mereka tidak memberikan bantuan modal berusaha kepada para pelaku UMKM. Sebab, bila.modal dberikan, maka sebulan dua bulan bisa habis akibat barang tidak lalu. Dengan cara seperti itu, market UMKM semakin jelas.

Halaman Selanjutnya
img_title