Soroti Pungli Karena Orang Meninggal Dibuat Susah, Walkot Medan: Menyakitkan!
- Dok Pemko Medan
VIVA Medan - Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, untuk bekerja melayani masyarakat dengan ikhlas, tanpa ada pungutan liar (pungli).
Hal itu, disampaikan Rico Waas yang merupakan keponakan dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh itu, saat memimpin apel perdana di halaman Kantor Walikota Medan, Selasa pagi, 8 April 2025. Rico Waas menegaskan untuk stop pungli dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bila ada laporan dari masyarakat dan terbukti, tidak segan-segan memberikan sanksi tegas terhadap oknum ASN yang terlibat.
“Ini bukan untuk menakuti atau mengancam, tapi saya ingin menegaskan bahwa tindakan seperti ini, tidak pantas dilakukan kepada masyarakat!” kata politisi NasDem itu.
Rico mengaku menerima banyak laporan dari warga terkait pungli, dan fakta itu diperkuat dengan hasil inspeksi mendadak (sidak) yang pernah ia lakukan, beberapa waktu lalu. Rico mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memberikan peringatan dan imbauan untuk tidak pungli, tapi tetap mendapatkan laporan masyarakat atas praktik tersebut.
“Yang menyedihkan, praktik ini sudah terjadi sejak lama dan dianggap hal yang biasa. Padahal jelas-jelas di dinding kantor tertulis larangan menerima atau memberi uang sebagai imbalan atas pelayanan publik,” kata Rico dengan tegas.
Rico menyoroti berdasarkan laporan masyarakat, atas warga yang mengurus administrasi atau akta kematian keluarganya, mendapatkan pelayanan susah dan terindikasi serta diduga ada praktik pungli. Tapi, sayangnya ia tidak membeberkan secara detail terkait hal itu.
“Lucu dan menyakitkan! Orang yang sudah meninggal pun masih dibuat susah. Ini harus kita hentikan. Tidak boleh ada lagi kejadian seperti ini,” kata Rico.
