Saling Sindir Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution Soal Jalan Rusak Hingga Singgung Mulyono

Deklarasi kampanye damai paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilgub Sumut 2024.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Saling lempar sindiran saat memberikan kata sambutan saat pengundian dan penetapan nomor urut pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut dalam Pemilihan Tahun 2024. di Grand Mercure Hotel Medan, Senin malam, 23 September 2024.

Stadion Utama Sumut Dipadati 28 Ribu Orang, Penutupan PON XXI Berjalan Sukses dan Meriah

Sepanjang pengundian nomor urut tersebut, suasana sudah memanas, ketika saling lemparan sendirian antar pendukung kedua paslon dalam teriak-teriak yel-yel dalam kegiatan tersebut. 

Termasuk pendukung, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut nomor urut 1, Edy Rahmayadi-Hasan Basari Sagala ikut menyindir Clara Tiktokers yang disebut-sebut sempat dekat sama Bobby Nasution, hingga singgung banjir Kota Medan, blok Medan hingga FUFUFUFAFAFA.

Polda Sumut Punya Ditressiber, Pengamat Hukum: Apresiasi Langkah Tepat Kapolri

"Lanjutkan, lanjutkan. Clara, Clara, Clara, Fufufafa," teriak tim pendukung Edy-Hasan, dari sisi kanan meja rapat KPU Sumut.

Ketua KPU Sumut, Agus Arifin.

Photo :
  • Dok KPU Sumut
Ini Pesan Edy Rahmayadi dan Bobby Nasution di Deklarasi Kampanye Damai Pilgub Sumut

Usai penarikan nomor urut, Ketua KPU Sumut, Agus Arifin mempersilahkan Bobby Nasution-Surya memberikan sambutannya terlebih dahulu. Paslon nomor urut 1 maju kedepan duluan. 

Dalam sambutannya, Calon Gubernur Sumut, Bobby Nasution melempar sendirian terlebih dahulu, dengan mengkritik jalan di Sumut.

"Kita sering dengar cerita klasik, kalau kita jalan-jalan dari Aceh dan Sumatera Barat, kalau kita naik mobil kalau sopiri tahu kita kapan sampainya, pas kepala kita terjedut kepala kita di mobil," sindir Cagub nomor urut 1, Bobby Nasution di Grand Mercure Hotel Medan, Senin malam, 23 September 2024.

Bobby Nasution mengungkapkan bahwa Provinsi Sumatera Utara, adalah provinsi luar biasa dan provinsi terbesar diluar di Pulau Sumatera. Sindiran jalan rusak saat Sumut di pimpin oleh Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. 

"Bagus jalan di Aceh dan bagus jalan di Sumatera Barat. Tapi, kita masuk ke Sumut jedot kita, benjol kepala kita. Infrastruktur di Sumut mungkin belum merata," jelas Bobby Nasution.

Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Bobby Nasution - Surya.

Photo :
  • Dok Bobby Nasution

Didampingi Cawagub Sumut nomor urut 1, Surya. Bobby Nasution kali menyindir nomor urut 2, yang indektik dengan mega proyek infrastruktur Rp 2,7 triliun di era Edy Rahmayadi saat menjabat sebagai Gubernur Sumut. 

"Kalau omongin nomor urut 1 sangat setuju, pak Edy dan Pak Hasan mendapatkan nomor urut 2, karena ingat Rp 2,7 triliun," kata Bobby Nasution.

Cawagub Sumut nomor urut 1, Surya ikut menyindir soal malaikat tidak punya menantu, yang pernah disampaikan oleh Edy Rahmayadi. 

"Nomor 1 perolehan cukup besar amin, mudah-mudahan Bobby dan Surya dalam lindungan Allah, amin. Karena guru ngaji saya mengajar kalau Malaikat itu, gak punya anak apa lagi menantu, betul," kata Surya. 

Sementara itu, Calon Gubernur Sumut nomor urut 2, Edy Rahmayadi mengatakan periode kedua keinginan memimpin di Sumut, untuk menyelesaikan pembangunan di Sumut, termasuk peningkatan kualitas jalan.

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala.

Photo :
  • Dok Edy Rahmayadi

"Tadi disinggung belum ada jalan belum selesai, karena belum selesai itu, kami akan jadi Gubernur Sumut, untuk menyelesaikan. Masih punya rencana tunggu dulu, 5 tahun kedepan," ucap Edy Rahmayadi. 

Disisi wawancara usai acara pengundian nomor urut tersebut, Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu, mengatakan agar Bobby Nasution melihat fakta sebenarnya, mana jalan status Kabupaten/Kota, Provinsi dan Jalan nasional

“Infrastruktur yang disebut Bobby, itu soal jalan jalan di perbatasan itu. Itu jalan nasional. Itu jalannya Jokowi yang belum terselesaikan, Mulyono,” ucap mantan Pangkostrad itu.

Diberitakan sebelumnya, proyek pengerjaan peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan di Sumut senilai Rp2,7 triliun multyears ini. Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut progres pengerjaannya 78 persen pada bulan Mei 2024.

Meski Dinas PUPR Sumut memutuskan kontrak pengerjaan dengan PT Wakista Karya yang dinilai lamban pengerjaannya. Sisa 22 persen, tetap dilakukan dengan kontrak baru dan perusahaan baru juga.