Wisuda 4.101 Lulusan, Rektor USU: Disiplin, Kesabaran dan Usaha Keras Kunci Keberhasilan
- Dok USU
VIVA Medan - Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar wisuda periode IV Tahun Akademik 2023/2024 di Auditorium Kampus USU, Jumat 23 Agustus 2024. Wisuda ini, diikuti 4.101 wisudawan dan wisudawati.
Jumlah lulusan USU periode ini terdiri dari 78 orang dari program doktor, 573 dari program magister, 74 dari program pendidikan spesialis, 44 dari program doktor jenjang magister, 244 dari program profesi, 2.652 dari program sarjana, dan 436 dari program diploma. Di antara mereka, 36,84% adalah pria dan 63,16% adalah wanita.
Rektor mengungkapkan rasa bangganya terhadap prestasi para lulusan yang meraih predikat Cumlaude. Dari 78 lulusan program doktor, lima di antaranya berhasil meraih predikat Cumlaude dengan nilai tertinggi di Program Studi Biologi, yaitu Cheryl Grace Pratiwi Rumahorbo.
Sedangkan, dari 573 lulusan program magister, 173 orang meraih predikat Cumlaude dengan nilai tertinggi diperoleh oleh Erwin Purba dari Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni. Wisuda ini, menandai kelulusan 4.101 mahasiswa dari berbagai program studi, dengan tema yang menyoroti pentingnya lifelong learning dan adaptasi perubahan untuk mengatasi ketidakpastian di dunia kerja.
Dalam pidatonya, Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si, mengungkapkan bahwa betapa pentingnya pendidikan sepanjang hayat untuk menghadapi tantangan masa depan. "Lifelong learning diartikan sebagai belajar sepanjang hayat dan menikmati setiap proses belajarnya. Belajar tak hanya dilakukan melalui pendidikan formal, bertukar pikirian dan berdialog sesama teman, mentor, atau rekan kerja disebut dalam lifelong learning," kata Muryanto.
Muryanto mengutip Albert Einstein, “Pendidikan adalah apa yang tersisa setelah seseorang melupakan apa yang telah dipelajarinya di sekolah.” Menurutnya, pembelajaran tidak berhenti pada pendidikan formal, tetapi harus dilakukan secara terus-menerus untuk beradaptasi dengan perubahan industri.
"Mereka yang merasa selalu kekurangan untuk mencari pengetahuan baru tentang minat dirinya, memperbaiki kualitas dirinya secara konsisten, dan tak tergantung usia, jabatan, dan status social akan melakukan lifelong learning," ucap Muryanto.