Survei LSI Bobby Nasution Top of Mind di Pilgub Sumut, Ini Kata PDIP

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyerahkan surat dukungan kepada bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Bobby Nasution - Surya di Pilgub Sumut.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

"Tapi, nanti pada saat PDIP, sudah mengkerucutkan satu pasangan calon untuk Pilgub Sumut, 100 persen akan berbeda. Karena, sudah mengkerucut beberapa nama, atau hanya dua pasangan calon saja," kata Aswan.

Serahkan LKPD Tahun 2024 ke BPK, Pemprov Sumut Targetkan Raih WTP ke-11

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu bersama Edy Rahmayadi

Photo :
  • BS Putra/VIVA Medan

Aswan menyoroti sosok yang disurvei ada nama-nama tidak lagi berpeluang diusung partai politik. Sehingga potensi Bobby Nasution terunggul pasti diatas atau peringkat pertama.

Bonus PON-Perpanas 2024 Disamakan, Ketua NPC Sumut: Doa Kita Dikabulkan untuk Kesetaraan

"Kalau sekarang kan survei nama-nama, yang kecil peluangnya di usung partai politik kan masih di sebut. Bahkan ada yang menyatakan tidak maju misalnya, masih ada nama dia di survei-survei tersebut, sehingga masih dinamis. Saya yakin bahwa nanti kalau sudah ditetapkan oleh KPU masing-masing pasangan calon, tentu survei itu akan berbeda," tutur Aswan.

Diberitakan sebelumnya, LSI yang melakukan survei ke masyarakat. Masyarakat diminta menyebut cagub yang mereka dukung tanpa memberi pilihan-pilihan nama. Tertinggi, nama Bobby yang kini masih menjabat Wali Kota Medan.

Pemprov Sumut Gelar Mudik Gratis Lebaran Bagi Mahasiswa di Luar Sumatera

"Pada simulasi top of mind, M. Bobby Afif Nasution paling banyak disebut 34,2 persen," ucap Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, Minggu, 28 Juli 2024.

Untuk di urutan kedua di bawah Bobby ada bakal cagub incumbent yakni Edy Rahmayadi dengan suara 15,1 persen. Edy disebut menjadi pesaing utama Bobby di Pilgub Sumatera Utara tahun ini. Ada beberapa nama lagi yang masuk top of mind, tapi prosentasenya sangat jauh dari Bobby dan Edy. Sebut saja Musa Rajekshah atau Ijeck 4 persen dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan 3,3 persen.