Alasan Kembali Maju di Pilgub Sumut, Edy Rahmayadi : Tak Mau Dipimpin oleh Platform Nepotisme
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Dihadapan rombongan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang belajar di Universitas Sumatera Utara (USU). Edy Rahmayadi menceritakan kilas balik dirinya saat menjabat sebagai Gubernur Sumut periode 2018-2023.
Mantan Pangkostrad itu, mengungkapkan saat memimpin Sumut lima tahun tersebut, segala menyingkirkan praktik nepotisme, dalam menahkodai Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut saat itu. Atas hal itu, Edy Rahmayadi memiliki rasa cinta, kasih sayang, dan kesetiaan untuk Sumut. Ia juga menganut prinsip apa yang dipelajari, dikuasai, dan diyakini sesuatu hal yang baik, maka itulah yang dilaksanakan.
"Tidak nepotisme," ucap Edy Rahmayadi saat menjawab pertanyaan mahasiswa tentang hubungan kepemimpinan dan jabatan, berlangsung di Taman Edukasi Buah Cakra yang juga kediaman Edy Rahmayadi, di Desa Panah, Kecamatan Deli Tua, Kabupaten Deliserdang, Sabtu pagi, 8 Juni 2024.
Dalam kegiatan tersebut, Edy Rahmayadi menerima kunjungan belajar rombongan mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di USU. Ia memberi motivasi dan arahan pada kesempatan itu.
Edy Rahmayadi mencontohkan, tak satu pun anggota keluarganya kebagian jatah jabatan selama 5 tahun gubernur, yang menahkodai organisasi Pemerintahan Provinsi Sumut.
"Saya punya menantu, saya punya anak. Kalau bisa anak saya nanti sudah saya jadikan DPR, habis itu nanti jadi bupati, jadi gubernur, memangnya negaranya nenek saya ini. Tak ada begitu!," tutur Edy Rahmayadi.