Kemenangan Golkar Pemilu 2024 di Sumut, Kunci Keberhasilan Ada di Sosok Ketua dan Mesin Partai
- Istimewa/VIVA Medan
“Pak Ijeck punya pengalaman keorganisasian yang panjang. Dengan kata lain sudah matang. Selain itu, beliau juga punya modal finansial, mapan secara materi untuk menghidupkan mesin partai. Ini saya kira sangat penting, ya. Apalagi dalam kontestasi pemilu butuh biaya yang sangat besar,” ujarnya.
Pengalaman berorganisasi yang panjang membuat Ijeck tidak gagap dalam menjalankan roda organisasi Partai Golkar. Secara cepat ia mengambil langkah-langkah strategis. Ia menetapkan target-target politik. Satu yang cukup fenomenal adalah menargetkan kenaikan perolehan suara Partai Golkar sebesar 20 persen.
Banyak kalangan yang menilai target ini kelewat berani. Saat memenangkan Pemilu di Sumut pada 2014, Partai Golkar memperoleh suara 16,40%, lalu turun 3,29% pada pemilu periode berikutnya. Ijeck menargetkan 20%, dengan begitu, dari titik mula 13,11% (perolehan 2019), artinya ada tambahan 6,89%.
Bukan angka yang kecil. Ia juga menargetkan 2 juta kader. Saat itu, dalam pernyataan pertama usai pelantikan, Ijeck memastikan dirinya akan menguatkan barisan partai di 33 kabupaten/kota di Sumut. Dan ia memang tidak berhenti pada sekadar kata-kata. Tak berhenti pada wacana.
Sebaliknya, Ijeck langsung bergerak cepat, turun ke daerah-daerah melakukan konsolidasi guna membangun kekompakan antarkader dan soliditas partai. Ijeck percaya, kekompakan akan membuat mesin partai bisa bergerak lancar tanpa tersendat.
“Kepada para kader saya selalu mengingatkan untuk turun ke masyarakat. Upayakan setiap saat, bukan hanya ketika ada kepentingan politik saja. Kehadiran Golkar harus betul-betul dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” katanya.
Di saat bersamaan, Ijeck mengingatkan agar kader-kader Partai Golkar menjalankan politik secara santun. Kader Partai Golkar ia larang menggunakan cara-cara kotor.