USU Gelar Workshop Digital Literasi Media Sosial dan Entrepreneurship

Mahasiswa USU ikuti workshop digital literasi media sosial.
Sumber :
  • Istimewa/MEDAN VIVA

VIVA - Turut memeriahkan kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2023, Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar workshop digital literasi media sosial dan entrepreneurship untuk generasi milenial bersama ratusan mahasiswa USU, di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU, Selasa 7 Februari 2023.

Sebanyak 37.169 Peserta Ikuti UTBK-SNBT 2024 Digelar di USU

Hadir sebagai narasumber Instruktur Sekolah Jurnalisme Indonesia Ahmed Kurnia dan Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP USU Mazdalifah, yang mengupas dinamika media sosial dan entrepreneurship di kalangan generasi milenial, serta pentingkah litersi media digital tersebut.

Instruktur Sekolah Jurnalisme Indonesia Ahmed Kurnia dalam mengatakan, penduduk Indonesia didominasi warga usia muda yaitu generasi Z (zilenial) rentang usia 8-23 tahun mencapai 75,49 juta jiwa, generasi Y usia 24-39 tahun sebanyak 69,38 juta jiwa, dari total penduduk Indonesia sebanyak 270 juta jiwa.

Indonesia Versi Scimago 2024, USU Kampus Riset Terbaik dan Duduki Peringkat ke-4

Baca juga:

"Persentase ini merupakan bonus demografi dalam penggunaan media digital. Sehingga kebiasaan mereka adalah mengakses media digital secara multi platform. Sehingga penggunaan media digital ini merupakan budaya baru yang menjadi gaya hidup baru di kalangan milenial dan zilenial," ucap Ahmed.

Reuni Akbar ke-33, STOK Bina Guna Perkenalkan Prodi Baru Satu-satunya di Sumut

Dari data pengguna aktif media sosial Januari 2022, menurut Ahmed, di Indonesia sebanyak 191 juta orang. Pengguna media sosial meningkat 12,35% dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 170 juta orang.

Sementara itu, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP USU Mazdalifah dalam paparannya menyampaikan, dari pengguna media sosial yang cukup meningkat saat ini, maka diperlukan pemahaman pada pengguna media yang terdiri dari kalangan milenial dan zilenial untuk dapat memahami konten yang bersifat mendidik.

"Karena ada yang sangat rentan dalam mengakses konten media ini yakni anak-anak dan juga para lansia, seperti pornografi, mistik, komersialisasi, hoax, hate speech, serta kejahatan di ruang digital," katanya.