Ratusan Masyarakat Desa Besilam BL Geruduk Kantor Kejari Langkat dan PN Stabat

VIVA Medan - Ratusan masyarakat dari Desa Besilam Bukit Lembasa (BL) Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, menggeruduk Kantor Kejaksaan Negeri Langkat dan Pengadilan Negeri Stabat di Jalan Proklamasi, Kelurahan Kwala Bingai, untuk menyuarakan aspirasinya, Jum'at 25 Agustus 2023.

Adapun aspirasi mereka adalah mendesak hakim dan jaksa penuntut umum yang mengadili kasus tindak pidana pembunuhan berencana mantan Anggota DPRD Langkat, Almarhum Paino, agar dapat menghukum terdakwa Luhur Sentosa Ginting alias Tosa Ginting yang didakwa otak pelaku penembakan, dihukum maksimal yakni, pidana mati.

Aksi unjukrasa yang digelar ratusan masyarakat dilakukan jelang pembacaan tuntutan dari JPU. Namun akhirnya, JPU menunda membacakan tuntutan pidana terhadap terdakwa Tosa Ginting dan lainnya pada Senin 28 Agustus 2023.

Dalam aksinya, ratusan masyarakat dan keluarga almarhum membawa spanduk, poster, meminta kepada Kejaksaan Negeri Langkat bersikap adil dalam menuntut otak pelaku pembunuhan. Bahkan, massa menyerukan agar terdakwa Tosa Ginting dituntut sesuai dengan pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati.



Warga membentangkan kain bertulisan meminta hakim hukum berat pelaku pembunuhan eks anggota DPRD Langkat, Paino.

Photo :

• Istimewa/MEDAN VIVA

Koordinator Aksi, Togar Lubis dalam orasinya meminta hukuman maksimal dijatuhkan terhadap terdakwa Tosa Ginting. Menurut Togar, tidak ada hal yang meringankan untuk terdakwa.

"Kami minta hukuman maksimal terhadap terdakwa Luhur Sentosa Ginting alias Tosa," ujar Togar.

Halaman Selanjutnya

Ia menjelaskan, terdakwa Tosa Ginting selalu tidak mengakui dan tidak menyesali perbuatannya dalam persidangan yang berlangsung di PN Stabat. Lalu hal yang memberatkan lainnya, katanya, terdakwa juga pernah dihukum atas dua kasus. Pertama, tindak pidana penganiayaan dan kedua, penembakan yang terjadi di Desa Besilam BL pada 22 Mei 2021.