Sumut akan Jadi Daerah Pertama Jalani Program Konversi Motor BBM ke Listrik

Direktur EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana (kiri)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengenalkan program konversi motor bahan bakar minyak (BBM) menjadi bertenaga listrik. Ke depannya kendaraan bermotor diharapkan menjadi ramah lingkungan. Wilayah Sumatera Utara akan menjadi daerah pertama yang digandeng untuk menjalani program ini. 

Pemprov Sumut Terus Tingkatan Digitalisasi Birokrasi dan Pelayanan Publik

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, saat bertemu dengan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah di Rumah Dinas Jabatan Wagub Sumut, Jalan Teuku Daud, Kota Medan, Kamis 12 Januari 2023. 

“Kita hari ini secara khusus menjumpai Pak Wagub pesan dari Bapak Menteri untuk melihat daerah pertama yang akan kerja sama dalam program konversi dari motor BBM ke listrik,” kata Dadan. 

Pedagang Martabak Dipolisikan Dishub Medan, Bobby Nasution Minta Laporan Dicabut

Baca juga:

Dadan menjelaskan, program tersebut merupakah langkah pemerintah untuk menekan emisi dan biaya energi di masa depan. Itu akan berdampak terhadap ramah lingkungan. 

Memuluskan Langkah ke Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi Mendaftar ke PAN

“Kami sudah hitung secara nasional kalau konsumsi rata-rata BBM sepeda motor yakni pertalite mencapai 25 liter atau tepatnya 25,4 liter per bulan. Nah kalau ini dihitung dengan harga pertalite sekarang itu bisa hemat biaya Rp3,6 juta dikurang Rp 600 ribu untuk biaya listrik jadi Rp 3 juta,” jelasnya. 

Menurut Dadan, biaya yang dibutuhkan untuk mengonversi sepeda motor BBM menjadi listrik  mencapai Rp15 juta. 

“Kalau modalnya nanti Rp15 juta dan ada subsidi pemerintah sekitar Rp7 juta. Maka balik modal sebelum tiga tahun. Jangan ragu motornya tetap punya tenaga yang sama dengan sepeda motor sebelumnya,” ujarnya. 

Untuk membangun ekosistem konversi motor listrik di Sumut, kata Dadan, pihaknya berharap adanya kerja sama dengan pemerintah dalam mendorong membangun bengkel dan industri komponen. 

“Ada dua hal tadi yang kami sampaikan. Pertama adalah bagaimana mendorong bengkelnya ada dengan melakukan pelatihan terhadap bengkel-bengkel lokal menyiapkan proses konversi ini. Kedua, bagaimana kita mendorong industri komponen lokal di sini bisa diproduksi,” ucapnya. 

Dadan mengungkapkan, wilayah Sumut khususnya Kota Medan merupakan salah satu lokasi yang strategis untuk mengembangkan motor listrik. 

“Kami melihat ini adalah satu hal yang strategis. Di mana secara nasional ada 120 juta motor di Indonesia dan di Sumut khususnya Kota Medan saya yakin jumlahnya pasti cukup signifikan. Program ini banyak manfaatnya tidak hanya secara nasional tapi juga ke penggunanya,” ungkapnya. 

Saat ini Kementerian ESDM telah melakukan uji coba konversi motor listrik terhadap 143 unit motor listrik dan beberapa di antaranya berhasil mendapatkan surat tanda nomor kendaraan (STNK). Kementerian ESDM juga menargetkan 100 ribu motor dikonversi selama setahun. 

“Kami secara nasional untuk konversi Pak Menteri ingin berada di 100 ribu setahun. Kami melihat barangkali nanti basisnya masuk ke kota-kota besar dahulu. Medan salah satunya,” katanya. 

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, menyampaikan Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) menyambut baik program ini. 

“Kita mau coba dahulu sosialisasikan kepada masyarakat karena ini hal baru. Masyarakat pasti mau lihat dahulu apa keuntungan mengubah motornya menjadi motor listrik,” ujarnya. 

Pria yang akrab disapa dengan Ijeck itu juga mengatakan bahwa pihaknya ingin merangsang masyarakat dari segi pajak. 

“Kita mau bikin lebih murah biaya pajaknya. Tapi hal terpenting bagaimana masyarakat tahu kalau sepeda motor listrik itu lebih murah dan efisien,” pungkasnya.