Cipayung Plus Sebut Bobby Nasution Gagal Pimpin Kota Medan, Jangan Mimpi Pimpin Sumut

Aksi Cipayung Plus Kota Medan gelar Mimbar Rakyat.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Massa aksi tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus Kota Medan menyebutkan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution gagal memimpin kota terbesar nomor tiga di Indonesia, dengan permasalahan banyak yang belum terselesaikan.

Jelang Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Sumut Ingatkan Calon Kepala Daerah Sadar Aturan

Hal diungkapkan oleh Ketua Umum PD KAMMI Medan, Muhammad Amin Siregar saat berorasi pada Mimbar Rakyat di Titik Nol Lapangan Merdeka Jalan Balai Kota, Kesawan, Kota Medan, Kamis sore, 18 Juli 2024.

"Bobby Nasution dinilai gagal pimpin Kota Medan, sehingga tidak layak untuk memimpin hal yang lebih dari itu," ucap Amin, menggunakan pengeras suara.

Rico Waas Apresiasi Penampilan Musisi Lokal di Beranda Kreatif Pasukan Tempur

Ketua Umum GMNI Kota Medan, Andreas Silalahi mengatakan janji-janji kampanye menantu Presiden RI, Joko Widodo dalam Pilkada Medan 2020, banyak belum terealisasi hingga saat ini.

"Bobby ini Si Paling Bersinar waktu kampanye bilang Medan akan bersih dari narkoba. Tahun 2021 saat warga Belawan datang ke Kantor Wali Kota Bobby bilang akan tuntaskan banjir rob nyatanya pada Mei 2024 yang lalu banjir rob terjang Medan Belawan. Inilah bukti pemimpin yang tak bisa menepati janji" jelas Andreas.

Pasukan Tempur Gelar Event Beranda Kreatif Hibur Masyarakat

Adapun pernyataan sikap dan tuntutan Kelompok Cipayung Plus Kota Medan, yakni menagih realisasi janji kampanye Bobby Nasution, mempertanyakan tangggung jawab Bobby Nasution terkait janji kampanye Medan Bersinar (Bersih dari Narkoba). Kemudian, Medan Zoo yang terlantar sehingga sejumlah harimau mati.

Bagaimana janji Bobby Nasution yang katanya mau membangun Dermaga Sungai Deli. Realisasi janji kampanye Bobby Nasution yang mengatakan Medan Bebas Begal. Bobby Nasution pernah berjanji akan tuntaskan banjir rob tapi tahun ini banjir rob tetap terjang Medan Belawan.

Selanjutnya, mempertanyakan kepastian hukum kasus lampu pocong dan kepastian aliran dana Rp 21 miliar yang dikembalikan. Robohnya gedung Kejari Medan sarat korupsi bagaimana kepastian hukumnya? dan terakhir, Bobby Nasution tidak becus tangani digitalisasi parkir di Kota Medan ini.

Sementara itu, Ketua HIMMAH Kota Medan, Imransyah Pasai mengatakan saat Bobby jadi Walikota Medan banyak proyek yang dikerjakan dan Bobby berjanji diselesaikan saat akhir periode masa jabatannya, tapi ia tidak yakin itu akan ditepati.

"Kebohongan Bobby selanjutnya adalah menyelesaikan proyek yang dikerjakan saat tahun terakhir jabatannya, tapi saya ragu itu akan ditepati," kata Imransyah.

Ketua Umum PMII Kota Medan, Dedi Arisandi Ritonga mengungkapkan percuma punya jaringan langsung kepada Presiden Jokowi. Bila tidak bisa bekerja dengan baik, dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan di ibu kota Provinsi Sumut ini.

Apa lagi, Bobby Nasution baru periode pertama memimpin Kota Medan, pada Pilkada serentak 2024, maju dalam pertarungan Pilgub Sumut tahun ini. Dedi mengungkapkan Bobby Nasution, jangan mimpi pimpin Sumut.

"Dulu kita yakin Bobby dengan jaringannya ke Presiden akan mampu menyelesaikan tugasnya tapi nyatanya tidak terjadi. Medan belum beres jangan mimpi kalau mau memimpin Sumut," tutur Dedi.