Disperindag ESDM Sumut Sidak ke Pasar Sukaramai: Beras Medium Paling Mahal Rp15.000/kg

Kadisperindag ESDM Sumut, Mulyadi Simatupang sidak di Pasar Sukaramai, Medan.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Sumatera Utara, turun langsung ke Pasar Sukaramai, di Jalan Arief Rahman Hakim, Kota Medan, Jumat 22 September 2023. Hal ini melihat langsung ketersediaan dan harga beras saat ini.

Adi Saputra Serahkan Berkas Pendaftaran Bacalon Wagub Sumut 2024 ke Demokrat dan PAN

Kepala Disperindag ESDM Sumut Mulyadi Simatupang menjelaskan Sidak ini, Salah satu yang menjadi fokus Disperindag adalah harga dan ketersediaan beras di pasar ini. Berdasarkan pantauan tim sidak pasar, harga tertinggi untuk beras medium rata-rata Rp15.000/kg. Padahal, harga acuan penjualan beras medium menurut Mulyadi Simatupang sekitar Rp11.500/kg.

“Masih di atas harga acuan penjualan, beras medium paling mahal Rp15.000/kg, tetapi untuk bahan pangan lainnya masih normal seperti cabai, bawang, daging, daging ayam, telur dan lainnya,” sebut Mulyadi kepada wartawan.

Usung Sumut Sehat, Cerdas dan Bermartabat, Barry Simorangkir Maju Bacalon Gubsu 2024

Berdasarkan keterangan Mulyadi Simatupang, masalah yang ditemukan Disperindag saat ini kurangnya pasokan beras lokal. Padahal secara angka produksi beras Sumut berada di posisi surplus 321.546 ton pada bulan Agustus.

“Kita terus surplus di tahun ini sampai bulan Agustus, 321.546 ton, tetapi kendala kita pasokan lokal saat ini berkurang, ini perlu kita coba lihat nanti bersama Dinas Pertanian, kita sisir kilang-kilang padi dan lainnya untuk mengetahui penyebab utamanya,” kata Mulyadi.

Edy Rahmayadi Siap Bertarung Lawan Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut, Yura A Djalin mengatakan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan harga beras naik, antara lain kenaikan harga beras global, spekulasi ancaman el Nino, dugaan dijual keluar.

“Kalau el Nino Aceh dan Sumut tidak berdampak signifikan, tetapi Jawa sudah terasa ada kemungkinan beras kita di jual keluar provinsi, kemudian ancaman el Nino dan kenaikan harga beras global juga mungkin mendorong spekulasi beras akan naik harganya,” kata Yura Djalin.

Halaman Selanjutnya
img_title