Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Polrestabes Medan menetapkan WAS sebagai tersangka kasus dugaan rudapaksa, menewaskan seorang siswi SMK di Medan berinisial PJS yang diyakini terjadi kekerasan seksual.

Korban ditemukan dalam sebuah kamar kos-kosan di Jalan Jamin Ginting dengan kondisi mengeluarkan buih putih dari mulut dan hidungnya serta tidak memakai seragam sekolah.

Disdik Sumut tegaskan tugas MRD sebagai Ketua Program Studi Otomotif di sekolah diambil alih. Karena, memiliki tanggungjawab terkait dengan keberlangsungan belajar.

Inspektorat Sumut menyerahkan seluruh proses hukum dan mendukung pihak Polda Sumut melakukan pengusutan kasus ini, menjerat MRD itu dan menunggu putusan hukum.

Kasus ini terungkap saat ibu korban yang juga istri pelaku menanyakan bercak darah di kemaluan anak 5 tahun itu hingga pelaku mengakuinya telah mencabuli putrinya itu.

Pelaku dan ibu korban memiliki hubungan terlarang atau selingkuh. Hingga akhirnya, anak korban dirudapaksa pelaku berlangsung lama dan berulang kali, sejak Desember 2022.

Dugaan pencabulan kakek dan paman itu terungkap pada 23 Agustus 2023 lalu. Korban saat membuang air kecil di sekolahnya, mengeluh sakit pada kemaluannya.

Pemerkosaan ini berawal korban diajak salah satu pelaku menginap di rumahnya, yang kemudian memanggil pelaku lain dan memperkosa korban secara bergantian.

Pelaku diamuk massa lantaran murka pelaku memperkosa anak kandung sendiri, bahkan disebut korban hamil. Video pelaku dihakimi massa beredar luas di media sosial.

Pelaku dengan ibu korban sudah cerai, sehingga gadis malang itu tinggal sama bapak kandungnya tersebut. Bukan mendapatkan kasih sayang, anak malang itu malah diperkosa.

Kedua korban dibawa ke perkebunan sawit dan di cekoki minuman keras. Inilah para pelaku memperkosa korban. Aksi bejat itu dialami korban selama 2 hari.

Pelaku mengakui pencabulan itu dikarenakan sudah 8 tahun cerai dari istrinya atau ibu korban dan putri kandungnya menjadi pelampiasan aksi bejatnya tersebut.