Usai Pabrik BioCNG Komersial Kedua Diresmikan, KIS Biofuels Siapkan 25 Proyek Beroperasi 2027
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Beroperasinya proyek BioCNG komersial kedua oleh PT KIS Biofuels Indonesia ini semakin menguatkan Indonesia mengurangi emisi gas metana dan menurunkan emisi karbon dioksida.
Proyek BioCNG komersial kedua di Indonesia dibangun PT KIS Biofuels Indonesia dengan skema kerja sama PT. Tasik Raja (Anglo Eastern Plantation/AEP Group). Hasil produksi BioCNG dari proyek ini akan diserap PT. Unilever Oleochemical Indonesia.
Presiden Director & CEO & Founder KIS Group, K.R Raghunat, mengatakan pihaknya bangga meresmikan pabrik terbesar di Asia Tenggara. BioCNG ini dihasilkan dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit (POME) menjadi energi bersih. Proyek BioCNG komersial kedua ini terletak di PT. Tasik Raja Desa Bukit Tujuh Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel).
“Kami berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau dan perekonomian yang berkelanjutan. Langkah hari ini bukan hanya untuk perusahaan, tetapi juga untuk masa depan energi berkelanjutan di Indonesia. Dengan bangga kami hadirkan pabrik CNG terbesar di Asia Tenggara ini,” ujarnya saat peresmikan Kamis 24 April 2025.
Proyek ini diproyeksikan menghasilkan 182.000 MMBtu BioCNG per tahun dengan memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa sawit. Langkah ini signifikan dalam mengurangi emisi gas metana (CH₄) dan diperkirakan dapat menurunkan emisi karbon dioksida (CO₂) hingga 52.000 ton per tahun, sekaligus menciptakan lapangan kerja hijau di Indonesia.
Peresmian pengoperasian proyek BioCNG komersial kedua PT KIS Biofuels Indonesia.
- Aris Dasril/VIVA Medan
"KIS Biofuels menargetkan total 25 proyek BioCNG beroperasi pada tahun 2027 dengan total investasi USD 125 juta, dan ambisi mencapai 100 proyek pada tahun 2030 dengan estimasi investasi USD 500 juta,” ujarnya.