FMI Desak Pj Gubernur Agus Fatoni Netral, Jangan Cawe-cawe di Pilkada Sumut 2024

Aksi demo FMI Sumut di depan Kantor Gubernur Sumut.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Pengunjuk rasa tergabung dalam Presedium Front Marhaenis Indonesia (FMI) Sumut, menggelar demo di depan Kantor Gubernur Sumut, di Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Rabu sore, 4 September 2024. Massa aksi menyorot kinerja dari Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Buka Rekrutmen 25.233 Pengawas TPS di Sumut

Massa menilai Agus Fathoni cawe-cawe di Pilkada Sumut 2024, dengan menguntungkan salah Bakal Calon Kepala Daerah. Aksi unjukrasa FMI Sumut itu, diberi judul Tumbangkan Dinasti Politik Jokowi di Sumut Secara Demokratis.

Massa yang datang dilengkapi dengan sejumlah poster berisikan tulisan kecaman terhadap politik dinasti. Diantara tulisan di poster berbunyi Tumbangkan Politik Dinasti Di Sumut. Pj Gubernur Jangan Cawe-cawe Soal Pilkada. PON Ajang Prestasi Bukan Unjuk Dinasti, dan sejumlah poster dan spanduk lainnya.

Taklukan Bali 3-1, Tim Esport Sumut Sabet Medali Emas Nomor Mobile Legends

Presidium FMI Sumut, Badia Sitorus, dalam pernyataan sikapnya menyebutkan beberapa hal tentang praktik dinasti politik yang sedang terjadi sekarang ini. Salah satunya tentang prilaku Presiden Jokowi yang membunuh lawan-lawan politiknya.

"Caranya dengan manfaatkan kekuasaan dan keluarganya di pos-pos strategis di sistem pemerintahan Indonesia. Praktik dinasti politik ini dilakukan, agar Jokowi, tetap dilingkaran kekuasaan, dari pada mematuhi undang-undang," kata Badia.

Raih Emas Karate PON 2024, Karateka Putri Sumut Leica Al Humaira Lubis Ternyata Anak Fotografer

Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni tampak harmonis bersama Wali Kota Medan yang juga Bacalon Gubernur Sumut, Bobby Nasution pada Safari Dakwah dan Doa Keselamatan PON 2024 di Batubara.

Photo :
  • Dok Pemprov Sumut

Kata Badia Sitorus, petualangan politik Jokowi ini direncanakan dan diorganisir dengan rapi sampai ke Sumut. Semua itu dapat dilihat dari menantu Presiden Jokowi, yakni Bobby Nasution, mencalonkan sebagai Gubsu. Sedangkan untuk memenangkannya di Pilkada ditempatkanlah Agus Fatoni, sebagai Pj Gubernur Sumut.

Dugaan ditempatkannya Agus Fatoni sebagai Pj Gubsu hanya untuk mendukung Bobby Nasution, menjadi Gubsu, terlihat dari beberapa indikasi. Salah satunya adalah digantinya Pj. Gubsu sebelumnya Hassanudin, kepada Agus Fatoni.

"Maka monopoli kekuasaan ini harus ditumbangkan di Sumut. Rakyat sering dimanipulasi dengan bantuan sosial, dengan memanfaatkan kesenjangan sosial dalam hajatan pesta demokrasi yang akan datang," kata Badia Sitorus.

Karena itu, menurut Badia, rakyat harus tahu kondisi ini. Rakyat juga harus'melek' politik dan rakyat harus menolak lingkar kekuasaan, seperti yang dilakukan keluarga Presiden Jokowi. "Karena itu Front Marhaenis Indonesia melawan, menolak, menyerukan dan menggugat keluarga Presiden Jokowi," tambahnya.

Adapun tuntutan dan imbauan yang disampaikan FMI Sumut dalam aksi hari itu, yakni, meminta masyarakat untuk secara khusus memonitor Pj Gubsu Agus Fatoni. Yakni, agar dia bersikap netral dan menjalankan kerjanya sebagai abdi negara, bukan ikut-ikutan cawe-cawe dalam momentum Pilkada 2024.

Massa FMI Sumut juga mengingatkan Pj Gubsu dan pejabat-pejabat yang masuk sebagai panitia dipelaksanaan PON, untuk benar-benar fokus melaksanakan event nasional ini. Karena yang dibutuhkan rakyat pada PON ini adalah Sumut meraih juara umum, bukan melakukan cawe-cawe politik Pilkada.

Terakhir, FMI Sumut menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat sipil. Yakni, agar bersama-sama ikut menumbangkan kekuasaan dinasti politik keluarga Presiden Jokowi. Karena hal ini sangat berbahaya pada kesehatan nilai-nilai demokrasi, dan tidak lagi bersumberkan pada Pancasila.