Nias Selatan Darurat Wabah DBD dan Malaria, Ini Langkah Dilakukan Pemprov Sumut

Pj Gubernur Sumut, Agus Fatoni.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara, sudah menurunkan tim ke Kabupaten Nias Selatan terkait dengan darurat wabah demam berdarah dengue (DBD) dan malaria di daerah tersebut.

Target Tim Drumband Sumut Tercapai Boyong 7 Medali Emas Sekaligus di PON 2024

Hal itu, diungkapkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Agus Fatoni kepada wartawan, di depan Aula Tengku Rizal Nurdin, di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Kamis sore, 15 Agustus 2024. "Jadi, kami beserta Forkompimda juga sudah menurunkan tim, kita juga sudah mendata dan melakukan langkah-langkah," sebut Agus Fatoni.

Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri RI itu, mengatakan bahwa tim yang diturunkan tersebut, akan melakukan pendataan, untuk dilakukan tindakan dan langkah selanjutnya. "Nanti dari hasil pantauan ini, tapi kita tetap sambil berjalan, kita juga mengirimkan tim medis kita untuk bisa pergi kesana. Jadi kita akan tangani bersama-sama, tim sudah berangkat," jelas Pj Gubernur Sumut.

Lari Trail Eksebisi di PON 2024, Sumut Bersaing dengan DKI dan Sulsel

Ilustrasi nyamuk Aedes aegypti.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut, Basarin Yunus Tanjung, menjelaskan wabah tersebut, terjadi sejak Maret hingga Agustus 2024 ini. "Total kasus positif Januari hingga Agustus 2024 berjumlah 705 (warga). Ketersediaan obat di dalam keadaan cukup," kata Basarin kepada wartawan.

Djumongkas Hutagaol Jadikan Kantor Medan Bus Rumah Pemenangan Edy Rahmayadi

Basarin juga menambahkan bahwa pihaknya juga sudah menurunkan tim dalam langkah penanganan wabah tersebut, untuk membantu Pemkab Nias Selatan dan Dinkes Kabupaten Nias Selatan. "Kendala adalah transportasi dari Pulau Simuk dan Pulau Batu ke Teluk Dalam (Kabupaten Nias Selatan)," ucap Basarin.

Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara dinyatakan darurat wabah demam berdarah dengue (DBD) dan malaria. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias Selatan mencatat sejak Januari hingga Juli 2024, sebanyak delapan warga meninggal dunia atas wabah tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title