Pilgub Sumut Dinamis, Pengamat Politik : Pak Edy Semangat dan Bobby Jangan Jumawa

Edy Rahmayadi bersama Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

"Itu berjangka dan bertahap, disitu ada klausal meminta dukungan partai lainnya untuk menggenapkan 20 persen. Kalau tidak genap, akan dievaluasi parpol lagi dia," kata Arifin kembali.

15 Paslon Kepala Daerah di Sumut Layangkan Gugatan ke MK, Ini Daftarnya

Dengan itu, Arifin mengungkapkan sebelum kandidat mendapatkan secara resmi dokumen B1KWK tersebut, semua hal bisa terjadi hingga masa tahapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut di KPU, akhir Agustus 2024, mendatang.

"Balik ke Pilgub Sumut, walaupun tidak sama, yang ditunggu B1KWK itu, ditandatangani Ketua dan Sekretaris parpol. Sebelum itu, muncul apa saja bisa terjadi, sampai pendaftaran di KPU," kata Arifin.

Persiapan Arus Mudik Nataru 2024/2025, Pembatasan Angkutan Barang Diberlakukan di Sumut

Arifin mengungkapkan dinamika usung mengusung di Pilkada Sumut tahun ini, masih berproses, semakin hari H semakin tinggi dan semakin panas pada politik di Sumut ini. "Pesan kita sama Edy Rahmayadi dan timnya, sangat sulit mendapatkan dukungan parpol jangan menyerah. Semua hal bisa terjadi dan sebaliknya sama Bobby Nasution, banyak bakal didukung parpol jangan pula jumawa dulu. Semua hal bisa saja terjadi," kata Arifin.

"Tapi, semua hal bisa terjadi. Karena, variabelnya sangat banyak itu. Pertama variabel pasangan calon dan wakilnya. Kedua, variabel kosolitan pada tim, variabel elit politik dan arah politik nasional. Pengusungan itu, last minute, itu sering dilakukan PDIP," tutur Arifin.

Ini Rincian Besaran UMP dan UMSP Sumut 2025 di 8 Sektoral