Edy Rahmayadi Sosok Pemimpin Peduli Dunia Pendidikan di Sumut, Ini Buktinya

Gubernur Sumut periode 2018-2023, Edy Rahmayadi.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Gubernur Sumut 2018-2023, Edy Rahmayadi menerima penghargaan dari Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia atau PGM Award 2024. Acara ini, digelar Ballroom, Hotel Madani, di Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Jumat 26 Juli 2024.

Edy Rahmayadi Diadang Puluhan Emak-emak di Kota Tebingtinggi

Dalam penghargaan PGM Award 2024, Edy Rahmayadi dalam penilaian, merupakan sosok pemimpin yang berkontribusi dan peduli dalam perkembangan dunia pendidikan di Sumut selama menjabat sebagai orang nomor satu di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.

Ketua Umum PGM Indonesia, Yaya Ropandi mengenang kepedulian Edy Rahmayadi saat menjabat sebagai Gubernur Sumut, dengan memberikan fasilitas dalam pelantikan Pengurus Wilayah (PW) PGMI Sumut, yang berlangsung di Aula Tengku Rizal Nurdin, rumah dinas Gubernur Sumut, setahun lalu. Atas hal itu, Yaya menilai mantan Pangkostrad itu, layak menerima penghargaan dari PGM Indonesia, karena kepedulian pendidikan dan guru-guru madrasah di Sumut ini.

Komitmen Keselamatan, KAI Sumut Gelar Aksi Bersih Lintas Jalur Medan-Bandar Kalipah

"Pak Edy Rahmayadi, saya menyebutnya Gubernur Sumut, ke-18. Karena, setahun yang lalu, 22 Agustus 2023. Kami melantik PW PGM Sumatera Utara difasilitasi oleh pak Gubernur di rumah dinas Pak Gubernur. Terima kasih pak Edy," sebut Yaya dalam sambutan pada acara tersebut.

Kegiatan ini, dirangkai dengan Harlah ke-XVI, Rakernas PGM Indonesia juga dihadiri anggota DPR RI, sekaligus menjabat sebagai Presiden PKS, Ahmad Syaikhu dan ratusan guru madrasah berbagai daerah di Indonesia ini. Lanjut, Yaya mengatakan pihaknya menerima laporan dimasing-masing daerah, pemerintahan daerah hingga Kantor Kementerian Agama ikut serta membantu guru-guru madrasah di daerah.

KPU Cetak 11 Juta Surat Suara untuk Pemilihan Gubernur Sumut 2024

"Kami guru madrasah, berdasarkan laporan pimpinan wilayah dan pimpinan daerah. Memerhatikan dan melihat seksama, banyak Gubernur, Bupati dan Walikota termasuk Kantor Kementerian Agama dalam aktivitasnya banyak membantu guru-guru madrasah," kata Yaya.

Sementara itu, Gubernur Sumut periode 2018-2023, Edy Rahmayadi mengaku perhatian dengan kondisi guru-guru madrasah jauh kata layak, menerima upah dengan mengabdikan diri sebagai pendidik.

"Saya tahu ini, karena bukan baru juga saya bersama-sama ini, jangankan yang pake baju baju hijau ini, saya saja yang melihat prihatin. Setiap bulan hanya dapat (gaji) Rp 500 ribu, Rp 600 ribu itu yang terbanyak, ada juga yang Rp 200, tapi masih aja semangat," kata Edy Rahmayadi.

Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi memaparkan sekolah Islam di Sumut dengan berbagai jenjang pendidikan berjumlah 4.867 sekolah, baik sekolah Islam negeri maupun swasta.

"Jumlah guru swasta di sekolah islam di Sumut, berjumlah 15.874 guru dan guru negeri di sekolah islam di Sumut, berjumlah 19.204 guru," kata mantan Ketua Umum PSSI itu.

Edy Rahmayadi bercerita saat menjabat Gubernur Sumut, ia mampu menaikkan honor guru honorer dari Rp 40 ribu per jam menjadi Rp 90 ribu per jam pada tahun 2019. Setahun kemudian, berjalan dan dianggarkan kembali secara bertahap harus terhenti karena ada pandemi Covid-19.

"Hanya kemaren terhenti, ada Covid-19. Saya sendiri hanya mampu merubah Rp 40 ribu guru honorer menjadi Rp90 ribu per jam, itu saja setahun sudah Rp 280 Miliar. Saya berharap kepada guru-guru madrasah, saya ingin ini lebih sejahtera," jelas Edy Rahmayadi.

Selama menjabat Gubernur Sumut, program utama Edy Rahmayadi adalah pendidikan. Sehingga di zaman kepemimpinan dirinya, banyak peningkatan fasilitas pendidikan, seperti renovasi sekolah SMA Negeri dan SMK Negeri.

Kemudian, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guru. Termasuk, ribuan guru honorer di Sumut diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan lainnya.