Peluang Koalisi PDIP dan PKS di Pilgub Sumut, Pengamat : Bisa Terjadi Jika Negosiasi Disepakati

DPD PDIP Sumut silaturahmi ke Kantor DPW PKS Sumut.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Silaturahmi balasan dilakukan pengurus DPD PDI Perjuangan Sumut ke Kantor DPW PKS Sumut, di Kota Medan, Rabu 10 Juli 2024. Dinilai bisa menjadi tanda peluang koalisi kedua partai di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024.

Unggul Sementara, Ini Pesan Ketua Golkar Sumut Kepada Bobby Nasution-Surya

"Pertama, pertemuan PDIP-PKS kemarin itu substansinya penjajakan kerjasama koalisi (di Pilgub Sumut 2024)," kata Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Faisal Riza, saat dikonfirmasi VIVA Medan, Jumat 12 Juli 2024.

Faisal mengatakan koalisi PKS dan PDIP, bisa terjadi bila ada kesepakatan keduanya, siapa sosok akan diusung dan didukung bersama di Pilgub Sumut 2024, untuk melawan Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Faisal mengatakan bila tidak akan kesepakatan, antara kedua partai politik tersebut.

Quick Count Bobby Unggul, Edy Rahmayadi Minta Masyarakat Sabar Tunggu Hasil Resmi KPU

Bisa saja PKS bergabung dengan koalisi 'gemuk' mendukung menantu Presiden RI, Joko Widodo itu, di Pilkada Sumut nantinya. Kemungkinan itu, bisa terjadi secara situasi politik keduanya masih dinamis.

"Saya kira peluang berkoalisi itu, bisa terjadi jika negosiasi nama figur pasangan calon bisa disepakati. Kalau soal figure ini buntu maka kemungkinan PKS akan beralih ke Bobby," kata Faisal.

Bobby Nasution Unggul Tipis dari Edy Rahmayadi di TPS 15 Tasbih

Pengurus DPW PKS Sumut bersilaturahmi ke Kantor DPD PDIP Sumut.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

Faisal mengatakan semisalnya, mantan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi diajukan PDIP yang akan diusung dan didukung. Pastinya, PKS dan PDIP 'berebut' kadernya, harus menjadi Bacalon Wakil Gubernur Sumut mendampingi mantan Pangkostrad itu.

Hal itu, bila tidak ada kesepakatan terkait sosok pendamping Edy Rahmayadi. Menurut Faisal, PKS akan memilih mendukung Bobby Nasution, memiliki peluang besar menang di Pilgub Sumut, dibandingkan mantan Ketua Umum PSSI itu.

"Misalnya jika Edy Rahmayadi direpresentasikan PDIP (meskipun bukan kader), maka PKS mengajukan figur wakil mereka. Problemnya, Edy rahmayadi ini tidak mau 'dimerahkan', makanya wajar kemudian PDIP masih mengajukan wakil dari kader mereka," kata Faisal.

Faisal juga menyoroti terkait isu Bobby Nasution lawan kotak kosong di Pilgub Sumut 2024. Karena, secara kursi diperoleh PDIP di Pemilu 2024, berjumlah 21 kursi di DPRD Sumut. Tanpa, berkoalisi bisa mengusung sendiri pasangan Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut 2024.

Disisi lain, Faisal mengatakan bahwa Edy Rahmayadi memiliki elaktabilitas yang baik, membayangi Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024. Sehingga dapat dilirik untuk diusung partai yang belum menentukan sikap jelang Pilkada Sumut ini.

"Yang saya dengar, sampai sekarang belum ada nama lain selain Edy Rahmayadi, yang secara elektoral relatif kompetitif dengan Bobby Nasution. Saya masih lihat Edy sebagai calon yang akan bersaing nanti," tandas Faisal.

Bacagub Sumut, Edy Rahmayadi saat mengikuti fit and proper test di DPD PDIP Sumut.

Photo :
  • BS Putra/VIVA Medan

Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon menyenggol soal isu lawan kotak kosong di Pilgub Sumut 2024. Tapi, tidak secara gamblang menyebutkan nama Bobby Nasution rival dari kotak kosong tersebut.

Rapidin mengungkapkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri adalah seorang negarawan, seorang pejuang demokrasi. Sehingga Megawati dalam pemikiran Rapidin dan pandangannya, akan membangun sistem demokrasi berkualitas.

"Artinya, untuk mencalonkan seorang kepala daerah di Sumatera Utara, tidak ada demokrasi dong," kata Rapidin kepada wartawan, usai melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor DPW PKS Sumut, di Kota Medan, Rabu kemarin.

Didampingi Ketua DPW PKS Sumut, Usman Jakfar. Rapidin mengungkapkan DPD PDIP Sumut ingin membangun demokrasi berkualitas di Pilgub Sumut. Sehingga tidak ada calon tunggal dan hanya melawan lawan kotak kosong.

"Kami ingin membangun demokrasi yang berkualitas, demokrasi terbangun akar rumput, demokrasi hati nurani seluruh masyarakat Sumut. Kalau melawan kotak kosong, apa itu demokrasi?," kata Rapidin.

Rapidin mengatakan pihaknya akan mengusulkan ke DPP PDIP agar mencalonkan seseorang di Pilgub Sumut, agar tidak terjadi Pilgub Sumut melawan kotak kosong. Apa lagi, tanpa koalisi PDIP bisa mengusung sendiri Bacalon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut.