Perkuat Daya Saing Perkebunan, Ini 4 Strategi Jitu Disiapkan Pemprov Sumut

Pj Gubernur Sumut, Hassanudin.
Sumber :
  • Dok Pemprov Sumut

VIVA Medan - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin memaparkan empat strategi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk memperkuat dan meningkatkan daya saing perkebunan.

Wujudkan Kemandirian Pangan, Pemprov Sumut Dorong Pemanfaatan Lahan Kosong

Hal itu, disampaikan Hassanudin dalam Sosialisasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada PTPN Group, diselenggarakan oleh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI, di Hotel Santika Premiere Medan, Kota Medan, Jumat 26 April 2024.

Hassanudin menjelaskan 4 strategi tersebut yaitu, pertama peremajaan sawit yang sudah tua dengan menggunakan bibit unggul, peningkatan sarana, prasarana dan infrastruktur perkebunan, untuk peningkatan produksi perkebunan. Kedua, melakukan pendekatan penciptaan nilai tambah dan pengembangan pasar. Ketiga, melakukan pendekatan kemitraan petani, para pelaku usaha dan BUMN yang saling menguntungkan.

Sidang Paripurna Pengangkatan Wakil Ketua dan Penetapan AKD DPRD Sumut

“Selanjutnya, ke empat melakukan pengembangan kawasan industri yang ada, seperti KEK Sei Mangkei dengan luas kurang lebih 1.933 hektare,” ucap Hassanudin.

Hadir di antaranya Plh Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah, Kemendagri, Horas Maurits Panjaitan, Gubernur Riau, Jambi, Sumatera Barat, dan Aceh, serta seluruh jajaran direksi PTPN serta unsur Forkopimda Sumut. Pj Gubernur juga mengapresiasi sosialisasi diselenggarakan oleh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri RI tersebut.

Canangkan Swasembada Pangan di Sumut, Edy Rahmayadi Siapkan Konsep Food Estate di Dairi

Menurutnya, pertemuan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dan BUMN di sektor perkebunan untuk terus meningkatkan daya saing sektor perkebunan, agar terus tumbuh dan berkelanjutan.

“Kami menyambut baik sosialisasi ini dilaksanakan, agar dapat memberikan pengetahuan, informasi dan berbagai perkembangan, baik terkait perubahan struktur PTPN maupun rencana strategi korporasi yang akan dijalankan, sekaligus untuk memberikan kepada kami penguatan dukungan, dalam upaya pengembangkan sektor perkebunan di Sumut,” kata Pj Gubernur Sumut.

Hassanudin juga menyampaikan, sosialisasi PSN merupakan tonggak penting dalam memastikan kesinambungan dan keberlanjutan pembangunan nasional, serta menjadi cermin dari komitmen bersama dalam mewujudkan kemajuan bangsa.

“Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada PTPN Group atas langkah strategisnya dalam melakukan integrasi melalui merger dan spin-off pada tanggal 1 Desember 2023. Transformasi ini tidak hanya mencerminkan visi kedepan perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian regional, terutama di Sumut,” ujarnya.

Sektor perkebunan, kata Hassanudin, memiliki kontribusi yang cukup signifikan dalam perekonomian Sumut. Jumlahnya mencapai 13,88% dengan luas perkebunan sekitar 2,2 juta hektare, yang terdiri dari perkebunan rakyat, perkebunan negara dan perkebunan swasta besar. Untuk perkebunan negara kurang lebih 15% dari total luas perkebunan di Sumut.

Komoditas di sektor perkebunan terutama kelapa sawit dengan luas sekitar 2 juta hektare merupakan komoditas utama dari Sumut, selain tanaman karet, coklat dan kopi. Maka potensi ini tidak bisa diabaikan, mengingat perkebunan telah menjadi salah satu tulang punggung utama dalam menggerakkan roda ekonomi daerah.

“Kita tahu bahwa salah satu produk turunan sawit adalah CPO. Produksinya di Sumut mencapai sekitar 6,4 juta ton. Dari jumlah tersebut 1,4 juta ton atau sekitar 23% dihasilkan dari perkebunan negara. CPO sendiri menyumbang sekitar 33% dari nilai ekspor Sumut setiap tahunnya. Selain itu menurut data Ditjen Perkebunan, perkebunan sawit di Sumut mampu menyerap sekitar 569.000 tenaga kerja,” sebut Hassanudin.

Disampaikan juga, dalam upaya meningkatkan program nilai tambah sawit, pemberdayaan petani sawit dan kemitraan, Provinsi Sumut telah menghasilkan pabrik minyak makan merah yang berada di Deliserdang. Melalui integrasi yang dilakukan oleh PTPN Group, merupayakan upaya konkret dalam memperkuat dan meningkatkan daya saing sektor perkebunan.

Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Holding Perkebunan PTPN III (Persero) M Arifin Firdaus mengatakan pada tanggal 13 Maret lalu Menteri Dalam Negeri memberikan dukungan melalui PSN dalam rangka restrukturisasi perusahaan. Sebagai perusahaan perkebunan yang terluas di Indonesia, tujuan utamanya adalah swasembada gula dan kelapa sawit bisa terwujud sesuai dengan yang diharapkan saat ini.

“Kepada bapak dan ibu, kami meminta dukungan kepada setiap daerah untuk berkomunikasi serta bersinergi dengan PTPN dan terima kasih juga terhadap hubungan yang selama ini telah diberikan. Mudah-mudahan kita semakin terjalin,” pungkasnya.