101 Warga di Madina Keracunan Gas PT SMGP, Ini Langkah Dilakukan Pemprov Sumut

Ibu hamil dan anak-anak turut jadi korban keracunan gas di Madina.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara melakukan kordinasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina, dalam penanganan para korban keracunan dari kebocoran gas H2S diduga dari perusahaan PT Sorik Marapie Geothermal Power (SMGP).

Bobby Nasution Akui Bawa Gerbong Pejabat Pemko Medan ke Pemprov Sumut

Akibatnya, dilaporkan sebanyak 101 warga Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailingnatal (Madina), mengalami keracunan, Kamis malam, 23 Februari 2024 malam, sekitar pukul 19.15 WIB.

Berdasarkan data diperoleh dari BPBD Madina, pasien keracunan tersebut, saat ini menjalani perawatan di RSUD Panyabungan berjumlah 46 orang. Termasuk, 3 Ibu Hamil, 3 orang anak-anak. Kemudian, RS Permata Madina berjumlah 55 orang. Termasuk 1 Ibu hamil, 4 orang anak-anak.

Kejati Sumut Tangkap Buronan Korupsi Pembangunan Stadion Madina

"Sejak kejadian 2 hari lalu, kami langsung turun, bahwa semua yang terdampak, sudah diberikan pertolongan, sampai ini belum ada kejadian kejadian lain," ucap Hassanudin saat dikonfirmasi wartawan, disela-sela acara Road to PON XXI Tahun 2024, Aceh-Sumut, di Lapangan Benteng, Kota Medan, Minggu 25 Februari 2024.

 

Efisiensi Anggaran, Dishub Sumut Pastikan Mudik Gratis Lebaran 2025 Tidak Terdampak

Korban keracunan gas di Madina mendapatkan perawatan tim medis.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan

 

Hassanudin menjelaskan saat kejadian, Pemkab Madina bersama TNI/Polri dan stekholder terkait, langsung melakukan evakuasi seluruh warga, terkena imbas dugaan gas beracun disekitar PT SMGP itu.

"Dilokasilir dan masyarakatnya, sudah ditindak lanjuti," jelas mantan Pangdam I Bukit Barisan itu.

Pemprov Sumut akan segera menurunkan tim investigasi, melakukan penelusuran penyebab kebocoran gas tersebut, yang mengakibatkan banyak warga keracunan dan harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Kabupaten Madina.

"Sehingga kita, bisa mengambil langkah-langkah kedepan (atas kesimpulan investigasi itu)," tutur Hassanudin.

Sedangkan, seluruh korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit. Akhirnya, diizinkan pulang ke rumah mereka masing-masing. Usai mendapatkan pertolongan intensif dari tim medis.