Meski Disibukkan dengan Pemilu 2024, Dedi Iskandar Ingatkan Jangan Lupakan Palestina

Aksi bela Palestina di Kota Medan.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Anggota DPD RI, Ust Dedi Iskandar Batubara terus mengikuti perkembangan konflik kemanusiaan di Gaza Palestina, yang dilakukan oleh zionis Israel. Yang sudah tercatat dari berbagai sumber, menewaskan 22.722 orang. Indoensia juga memberikan reaksi keras terhadap aksi genosida oleh Israel tersebut.

Mengucap Bismillah, Musa Rajekshah : Saya Siap Maju Jadi Calon Gubernur Sumut

Dedi Iskandar mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia, tidak melupakan konflik di Gaza. Meski kita dihadapkan dan disibukkan dengan Pemilu 2024. Karena, bantuan dan dukungan sangat diharapkan warga Palestina dari masyarakat Indonesia.

Melihat kenyataan tersebut, Dedi Iskandar menyampaikan 7 pesan penting agar gerakan solidaritas mengumpulkan hingga mengirimkan bantuan dari Indonesia ke Palestina, terus berlangsung. Sebagaimana dilakukan banyak negara-negara di dunia, yang peduli terhadap kondisi warga di Jalur Gaza.

Golkar antara Ijeck dan Bobby di Pilgubsu, Pengamat Sorot Kepentingan Elit Jakarta

“Yang pertama, kita harus pahami bahwa apa yang menimpa warga di Palestina bukan setahun atau dua tahun, tetapi sejak puluhan tahun lalu dan terus menerus. Bahkan banyak pihak baik pemerintah maupun masyarakat melalui aksi solidaritas, terus menerus berlangsung hingga saat ini,” sebut Senator Republik Indonesia asal Sumatera Utara ini kepada wartawan, Selasa 9 Januari 2024.

Ketua PW Al Washliyah Sumut, Dedi Iskandar Batubara.

Photo :
  • Istimewa/VIVA Medan
Penjaringan Bacalon Kepala Daerah, Sekretaris Golkar Sumut: Tidak Ada Mahar

Dedi mengatakan, kabar terbaru lainnya adalah sebanyak 7 orang tewas dalam serangan Israel ke Tepi Barat, Ahad 7 Januari 2024 pagi waktu setempat. Enam diantaranya adalah warga Palestina. Mata dunia pun masih terus melihat ini sebagai tindakan genosida serta kejahatan perang yang sangat kejam, tanpa mengindahkan nilai dan hukum peperangan sendiri.

“Tentu yang kedua adalah soal kemanusiaan, dimana dunia internasional melihat kondisi ini sebagai kejahatan kemanusiaan yang serius. Sehingga ini perlu kita ingatkan kembali, bahwa yang terjadi di Palsetina merupakan pembumihangusan manusia,” sebut Ketua PW Al-Washliyah Sumatera Utara ini.

Halaman Selanjutnya
img_title