Buntut Wanita Tewas di Lift, 2 Pejabat dan 3 Sekuriti Bandara Kualanamu Dinonaktifkan

Mayat wanita ditemukan di Bandara Kualanamu.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

VIVA - PT Angkasa Pura II, selaku induk usaha PT Angkasa Pura Aviasi menonaktifkan 5 petugas Bandara Kualanamu Internasional Airport, Kabupaten Deli Serdang. Hal itu, buntut dari tewasnya pengunjung, bernama Asiah Sinta Dewi Hasibuan di bawah lift.

Kloter Pertama, 360 Jamaah Haji Asal Kabupaten Asahan Berangkat ke Tanah Suci

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengungkapkan peristiwa tersebut, menimbulkan kedukaan mendalam bagi keluarga korban Asiah.

“Atas nama grup perusahaan Angkasa Pura II, kami memohon maaf kepada keluarga korban dan masyarakat luas atas kejadian ini. Kami berupaya agar Bandara Kualanamu dapat menjadi lebih baik lagi,” sebut Muhammad Awaluddin.

Rampas Motor Warga, Polisi Tangkap Kawanan Geng Motor Brutal di Deliserdang

Muhammad Awaluddin meminta agar PT Angkasa Pura Aviasi melakukan langkah-langkah serius dalam penyempurnaan aspek pelayanan dan operasional Bandara Kualanamu.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai mengatakan 5 personel Bandara Kualanamu dinonaktifkan. Terdiri dua orang pejabat tinggi dan 3 sekuriti.

Pertamina Sumbagut Jamin Ketersediaan Avtur Cukup dan Aman Selama Penerbangan Haji

Kepala Ombudsman Sumut Abyadi Siregar melihat lokasi wanita terjatuh dari lift Bandara Kualanamu.

Photo :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

“PT Angkasa Pura Aviasi memohon maaf kepada masyarakat luas atas peristiwa ini. Sebagai bentuk perbaikan, kami melakukan langkah-langkah di antaranya 5 personel dinonaktifkan yakni 2 pejabat senior manager yang membidangi fungsi operasi dan teknik, serta 3 personel operation security yang membidangi CCTV operator. Sambil menunggu hasil pemeriksaan kepolisian lebih lanjut,” kata Achmad Rifai.

Achmad Rifai menambahkan penonaktifkan personel ini menjadi salah satu upaya PT Angkasa Pura Aviasi sebagai bagian dari evaluasi personel.

"Dan penyempurnaan prosedur guna memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan di Bandara Kualanamu," jelas Achmad Rifai.

Berdasarkan kronologi kejadian, pada Senin malam, 24 April 2023, sekitar pukul 19.30 WIB. Asiah mengantar keponakan bersama ibu keponakan itu, ke Bandara Kualanamu. Keponakan korban, akan terbang ke Malaysia.

Usai menemani keponakannya check in di lantai dua Bandara Kualanamu. Ia bersama kakak kandungnya, turun menuju mobil mereka di parkiran. Tidak lama berselang, keponakan korban, menelepon Asiah untuk naik kembali ke lantai dua, karena ada mau disampaikan secara langsung.

Petugas amankan lokasi temuan mayat wanita di Bandara Kualanamu.

Photo :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

Didalam lift, korban sempat menelpon ke keponakan itu, mengatakan dirinya terjebak dalam lift itu. Kakak korban saat itu, berada di Bandara Kualanamu, langsung mendatangi sekuriti Bandara untuk meminta pertolongan mencarikan Asiah. Karena, ditelepon ke handphone korban sudah tidak diangkat.

Pihak keluarga meminta kepada pengelola Bandara Kualanamu untuk membuka rekaman CCTV lift. Karena, harus ada prosedur dan persyaratan, harus dilengkapi. Sehingga tidak diberikan izin. Pihak keluarga juga sempat diperlihatkan rekaman kamera pemantau. Namun dari sisi lain. Hanya saat, korban memasuki lift.

Hal ini, juga yang membuat pihak keluarga kecewa. Hingga Selasa dini hari, 25 April 2023. Keluarga terus mencari keberadaan korban, tanpa ditemani pihak Bandara. Mayat Asiah akhirnya, ditemukan setelah tiga hari pasca kejadian. Tepatnya, pada Kamis sore, 27 April 2023. Lokasi jasad di dasar lift, evakuasi berjalan selama 5 jam. Kemudian, jasad korban dievakuasi pihak kepolisian ke RS Bhayangkara, Kota Medan.