DPRD Sumut Gelar RDP Bahas SMAN 8 Medan, MSF Bakal Diputuskan Naik Kelas

Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan, Rosmaida Asianna Purba (tengah) berikan keterangan pers.
Sumber :
  • BS Putra/VIVA Medan

VIVA Medan - Komisi E DPRD Sumut menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait kasus siswi SMA Negeri 8 Medan, MSF yang viral karena tinggal kelas. Namun rapat tersebut, berlangsung tertutup di salah satu ruangan Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Rabu sore, 3 Juli 2024.

Penyelenggaraan PON 2024, Ketua DPRD Sumut Berharap Berdampak Positif Bagi UMKM Lokal

RDP ini, dipimpin Ketua Komisi E DPRD Sumut, Edi Surahman Sinuraya, Wakil Ketua DPRD Sumut, Rahmansyah Sibirani, Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan, Abdul Haris Lubis, Kepala Bidang (Kabid) SMA Disdik Sumut, M. Basir S Hasibuan, Kepala SMAN 8 Medan, Rosmaida Asianna Purba, siswi tinggal kelas, MSF dan orang tuanya, Coky Indra.

Usai rapat tertutup tersebut, Ketua Komisi E DPRD Sumut, Edi Surahman Sinuraya, mengungkapkan hasil RPD itu, DPRD Sumut menjalani fungsinya sebagai pengawas di Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumut. Atas hal itu, menyarankan untuk dicarikan solusi.

Jalankan Rekomendasi KPAI, Disdik Sumut Jadwalkan Pemeriksaan Guru SMAN 8 Medan

"Saran kami cari solusinya karena di sekolah ini kan sifatnya pembinaan. Tolong dicari peraturannya sehingga menjadi tolok ukur supaya murid ini bisa melanjutkan sekolah, tidak tinggal kelas," sebut Edi kepada wartawan.

Ketua Komisi E DPRD Sumut, Edi Surahman Sinuraya.

Photo :
  • BS Putra/VIVA Medan
Kepala SMAN 8 Tolak Tinjau Ulang Siswi Viral Tinggal Kelas, Ini Respon Disdik Sumut

Edi mengungkapkan ada titik terang dalam pertemuan tersebut, kemungkinan solusi akan disampaikan pihak SMAN 8 Medan, meninjau ulang keputusan tinggal kelas dan diputuskan ulang jadi naik kelas bagi MSF, demi melanjutkan pendidikan dan masa depannya.

"Kalau ada tadi sudah ada kesepakatan, mungkin dinaikkan kelas tapi dengan ada persyaratan. Karena kalau tinggal kelas tidak solusi. Karena saya dengar dari Dinas Pendidikan, si murid nilainya bagus, gak layak juga ditinggalkan," jelas Edi.

Halaman Selanjutnya
img_title