Cerita Sukses dengan Dukungan KUR Bank Sumut, Kue Kering Shaqi Bakery Terus Berkembang
- Istimewa/VIVA Medan
VIVA Medan - Shaqi Bakery, usaha kue kering yang dibangun oleh Any Shaqy sejak tahun 2013, telah mengalami perkembangan pesat dan menjadi salah satu produsen kue kering terkemuka di Medan.
Berawal dari bisnis sampingan untuk membantu perekonomian keluarga, Shaqi Bakery kini menjadi bisnis utama yang menopang kehidupan Any dan keluarganya setelah suaminya meninggal pada tahun 2016.
Beralamat di Jalan Mustafa No.72 Pulo Brayan Darat Medan Timur, Medan, Shaqi Bakery memulai usahanya dengan fokus pada kue kering. Seiring waktu, bisnis ini berkembang dengan memproduksi berbagai jenis kue basah dan kudapan lainnya. Any juga mendirikan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) tata boga yang menerima sekitar 30-40 murid per kelas.
“Saya membuat apa saja yang dipesan pelanggan, dari kue basah, kue kering, jajanan pasar, hingga nasi bakar,” ucap Any, dalam keterangannya, Jumat 7 Juni 2024.
Kesuksesan Shaqi Bakery tidak terlepas dari komitmen Any untuk menjaga kualitas rasa produk serta kemampuannya dalam membangun jejaring. Omzet usaha ini kini mencapai Rp10 juta per minggu, dengan 70% penjualan berasal dari reseller yang banyak di antaranya adalah relasi dekat Any.
Any juga terus meningkatkan keterampilannya melalui berbagai kelas pelatihan, termasuk rencana belajar langsung membuat kue kering di Malaysia. Produk-produk Shaqi Bakery, seperti bolen, brownies, bolu tape, dan teri medan, kini dikenal luas hingga ke Jakarta dan Solo.
Bolen, yang menjadi salah satu produk andalan, menerima order rata-rata 20-25 kotak per hari hanya dari satu reseller, dengan harga Rp55.000 per kotak berisi sepuluh. Sejak 2023, Any menjadi nasabah KUR Bank Sumut untuk mendukung pembiayaan produksi kue kering yang membutuhkan modal lebih besar.