Hadapi Pemilu 2024, FKUB Medan Gelar Dialog Tokoh Pemuda dan Mahasiswa
- Istimewa/VIVA Medan
Muhammad Yasir juga menyampaikan bahwa toleransi dalam pemilu nanti harus terus disuarakan di manapun tempatnya.
"Seperti pendeta di dalam gerejanya, mungkin ustaz dan ulama di setiap masjid. Artinya biarlah kamu dengan pilihanmu, aku dengan pilihanku," serunya.
Camat Medan Johor Candra mengatakan, mengajak pemuda dan mahasiswa aktif memberikan masukan untuk bersama-sama menjaga kondusifitas dan pembangunan Kota Medan.
"Kita juga berharap ada masukan dari tokoh masyarakat dan agama, pemuda serta mahasiswa untuk pembangunan Kota Medan. Kita juga meminta maaf jika perbaikan infrastruktur di Medan Johor menganggu aktivitas masyarakat," harapnya.
Dalam dialog itu, narasumber HM Samin Pane mengajak pemuda jangan jadi penonton, jangan jadi pengekor, tapi harus jadi pelopor. Selanjutnya pemuda harus menjalin persahabatan antarsuku bangsa. Ketiga menghargai suku, agama dan warna kulit.
"Jangan pernah menghina masa lalu seorang karena kita tidak tahu bagaimana masa depannya nanti. 6 agama di Indonesia menjadi kekuatan bersama," katanya.
Keempat, menjaga NKRI. Dia menyebutkan bahwa FKUB Kota Medan membuktikan telah merawat kerukunan beragama. Narasumber Wisnu Abdullah memaparkan pemuda dan mahasiswa merupakan garda terdepan melaksanakan pemilu damai. Sebab, dari data diperoleh, 70 persen peserta pemilu nanti adalah generasi milineal dan generasi Z.