Pembangunan Underpass Juanda, Refman: Kolaborasi Hancurkan Usaha Kecil Masyarakat

Pekerja Dalitan Coffee unjuk rasa di Kantor Camat Medan Maimun tolak rencana pembangunan underpass Jalan Juanda.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

"Jadi, bukan jadi yang yang perlu kita lihat di sumber kemacetan. Jangan gara-gara orang orang lancar, kita jadi apa hancur kan gitu. Usaha usaha kecil semua di sana dan rata-rata itu adalah pribumi," kata Refman dengan tegas.

Maju di Pilgub Sumut 2024, Bobby Nasution Ambil Formulir ke PAN

Refman mengungkap menyayangi bahwa pembangunan Underpass itu, hanya terkena pelebaran sebelah kiri dari Jalan Juanda menuju persimpangan Brigjen Katamso. Sedangkan bagian kanan alah sebalik tidak terkena pelebaran. Hal ini, pembangunan tidak menciptakan keadilan.

"Kenapa pelebaran jalan sebelah kiri saja, sebelah kanan nggak, ada apa atau ada apa ini atau apa ada hotel itu, hotel tuh ya kan? Itu pendapat saya pak pendapat saya bahwa pelebaran itu harusnya kiri kanan," jelas Refman.

Usai Bobby Nasution Berkomentar, Dishub Medan Cabut Laporan Terhadap Pedagang Martabak

Dengan itu, Refman mengaku merasa terzolimi, karena usaha-usaha kecil yang menjadi korban pembangunan tersebut. Sedangkan, pengusaha besar seperti ada hotel hingga mall perlengkapan rumah tangga, tidak terkena imbas pembangunan Underpass tersebut.

"Nah pengukuran dilakukan selama ini, gak pernah sebelah kiri aja lah. Kan enggak ini, teknis. Saya akan pertanyakan nanti ilmu apa yang dipakainya, melebarkan jalan itu sama harusnya kan kiri dan kanan sama, ini tidak," ucap Refman.

Pedagang Martabak Dipolisikan, Bobby Nasution Minta Pertanggungjawaban Kadishub Medan

Refman mengkritik soal pembangunan patung di bundaran Jalan Juanda. Yang dinilai akan membuat macet di sekitar jalan tersebut.

"Nah harusnya jalan Juanda itu lebarkan. enggak perlu apa patung patung itu depan mesti ada patung," ucap Refman.

Halaman Selanjutnya
img_title