Coklit DP4 di Sumut, Ketua KPU : Sudah 92 Persen

Ketua KPU Sumut, Herdensi Adnin.
Sumber :
  • BS Putra/MEDAN VIVA

VIVA Medan - Tercatat 92 persen masyarakat di Sumatera Utara, yang terdaftar di Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4). Sudah dilakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) oleh petugas Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).

37.573 Peserta Ikuti Seleksi Rekrutmen PPS Pilkada Serentak 2024 di Sumut

Ketua KPU Sumut, Herdensi Adnin kepada wartawan mengungkapkan untuk masyarakat sudah di Coklit melalui e-Coklit sudah 68 persen. Angka ini, akan terus bertambah setiap harinya. Karena, petugas Pantarlih terus bekerja di lapangan.

"68 persen, proses e-Coklit yang dilakukan teman-teman Pantarlih. Sedangkan, proses coklitnya itu sendiri sudah di angka 92 persen," kata Herdensi kepada wartawan di Kota Medan, Kamis 9 Maret 2023.

KPU Sumut Nyatakan Pilgub 2024 Tanpa Diikuti Calon Perorangan

Untuk diketahui, DP4 di Sumut, berjumlah sekitar 11.116.106 orang. Herdensi optimis hingga 14 Maret 2024, mendatang. Seluruh masyarakat terdaftar DP4 sudah dicoklit 100 persen.

"Insya Allah, dapat la (100 persen) kita monitor teman-teman Kabupaten/Kota. Karena, tahapan ini enggak boleh bergeser, tahapan harus selesai ya harus selesai. Kita selau monitor dan memastikan proses coklit ini, sesuai dengan batas waktu yang di tetap kualitas yang baik," jelas Herdensi.

Edy, Ijeck Hingga Bobby Nasution Diprediksi Maju Pilgub 2024, Ini Strategi Pengamanan Polda Sumut

Untuk tahapan Coklit ini, Herdensi mengatakan harus dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang sudah ditetapkan. Sehingga dalam tahapan ini, tidak ada tambahan waktu. Harus diselesaikan sesuai yang ditetapkan.

"Jadi, waktu yang sudah di berikan PKPU misalnya 28 hari. Maka kami akan memanfaatkan waktu 28 hari itu, untuk menyelesaikannya enggak boleh kami buat estemasi waktu yang lain," jelas Herdensi.

Herdensibmengatakan banyak kendala dan pengalaman baru, dihadapi petugas Pantarlih menjalani tugas melakukan Coklit dengan mendatangi rumah-rumah masyarakat. Dari kawasan rumah masyarakat, yang tertutup. Sehingga proses Coklit susah dilakukan.

"Kendalanya banyak, 1 terbukaan masalah terbukaan khususnya di perkotaan masih punya soal. Jadi petugas kita susah masuk ke komplek, sudah bisa masuk ke komplek susah mengakses rumahnya," sebut Herdensi.

Herdensi mengungkapkan sampai ada petugas Pantarlih, yang dikejar hewan peliharaan seperti anjing hingga digigit. Namun begitu, semangat petugas tetap dijalani untuk melindungi hak pilih masyarakat.

"Ada yang dikejar-kejar sampai di gigit hewan peliharaan, itu kan dinamika yang dihadapin teman-teman petugas Coklit, ditambah lagi di perkotaan ini mobilitas kita kan tinggi. Datang pagi enggak di rumah, datang siang enggak dirumah, datang malam enggak dirumah juga. Makanya, kami meminta kepada seluruh petugas yang ada, untuk menjaga irama dan berkomitmen," sebut Herdensi.

Herdensi mengimbau kepada masyarakat untuk proaktif dan bersedia untuk dilakukan Coklit oleh petugas Pantarlih. Sehingga masyarakat hak pilihnya terpenuhi dan dilindungi untuk Pemilu tahun 2024, mendatang.

"Himbauan kami, kepada masyarakat juga proaktif ya, terhadap ada proses Coklit ini. Karena, ini kan salah satu aspek penting pada Pemutakhiran data pemilih. Jangan sampai mereka nantik sampai tidak terdaftar, baru nanti komplain ke KPU. Padahal, ada waktu yang cukup panjang, bagi meraka yang megikuti proses pendaftaran," jelas Herdensi.