3 Bocah di Deliserdang Kritis Dibacok Seorang Pria, Diduga Korban Mengejek Pelaku

Ketiga bocah malang luka parah mendapat pertolongan di rumah sakit.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA Medan

VIVA Medan - Tiga bocah di Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, kritis usai dianiaya seorang pria. Dokumentasi yang berseliweran tampak kondisi bocah malang itu sangat mengenaskan.

Viral! Grebek Bandar Narkoba di Medan Belawan, 2 Motor Milik Polisi Dibakar OTK

Peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan Rel Dusun XIII, Gang Dahlia 7, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Senin 7 Desember 2024. Ketiga korban yakni, berinisal NS (7), OS (4), dan DS (1,5).

Kapolsek Medan Tembung, Jhonson M. Sitompul membenarkan peristiwa tragis yang dialami ketiga anak tersebut. "Ketiga korban merupakan abang adik," kata honson M. Sitompul, yang menyebutkan pihaknya telah mengamankan lokasi kejadian.

2 Wanita Terkunci di Kamar Kos, Damkar Deliserdang Turun Tangan dan Berhasil Keluar

Katanya, ketiga korban dilarikan ke rumah sakit Murni Teguh Jalan Jawa Kecamatan Medan Timur. "Ketiga korban sempat dibawa ke RS Mitra Medika, karena kondisinya sangat parah lalu dipindahkan ke RS Murni Teguh," ungkap Jhonson Sitompul.

Ditanya kondisi korban apakah masih hidup atau meninggal dunia, Jhonson Sitompul belum dapat memastikan. Sedangkan kabar di media sosial menyebutkan bila ketiga bocah malang itu meninggal dunia. Katanya, Polsek Medan Tembung masih selidiki kasus tersebut.

Mayat Wanita Dibuang di Sumur, Ternyata Dibunuh Pacarnya dan Motifnya Asmara

"Sampai saat ini kami belum menerima informasi apakah ada yang meninggal," tandasnya.

Kronologi Kejadian

Sedangkan informasi yang dihimpun menyebutkan, peristiwa berdarah itu terjadi pada pukul 10.30 WIB. Saat itu, pelaku yang diketahui berinisial RS sedang duduk di depan sebuah warung yang biasa ia gunakan untuk beristirahat. Ketiga korban melintas di depan warung tersebut dan diduga mengejek pelaku dengan kata-kata yang tidak sopan. 

Menurut warga sekitar, perundungan terhadap pelaku kerap dilakukan oleh anak-anak, termasuk korban, bahkan oleh orang tua mereka. Hal ini diperparah dengan kondisi mental pelaku yang terganggu akibat masalah rumah tangga setelah ditinggalkan oleh istri dan anak-anaknya. Emosi pelaku yang berusia 41 tahun itu memuncak sehingga ia melakukan penganiayaan dan pembacokan terhadap ketiga bocah malang itu.